TRANSINDONESIA.CO – Pemerintah Arab Saudi melaporkan empat kasus kematian baru dari virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan 36 kasus infeksi baru. Kasus ini sudah termasuk para peziarah asal Turki di Mekah.
Pejabat sedang berjuang untuk mengjilangkan kekhawatiran akan virus yang terus menyebar dan berada di tengah lonjakan infeksi selama beberapa minggu terakhir. Banyak dari kasus infeksi yang dilaporkan pada Rabu dan Kamis, adalah petugas kesehatan.
“Setiap warga negara Saudi lebih berharga bagi raja daripada dirinya sendiri,” ucap Pangeran Miteb, putra raja Abdullah, seperti dikutip surat kabar al-Watan, Kamis lalu.
MERS merupakan virus yang termasuk kedalam keluarga coronaviruses, yang sama dengan pilek dan SARS. MERS merupakan sindrom pernapasan akut parah yang telah menewaskan sekitar 800 orang pada wabah global tahun 2003. MERS dapat menyebabkan gejala seperti demam, masalah pernapasan, radang paru-paru dan gagal ginjal.
Kematian terbaru yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Saudi telah mencapai 85 korban jiwa sejak muncul kembalinya virus ini pada 2012. Kerajaan sendiri telah mencatat setidaknya 297 kasus positif MERS.
Hingga saat init idak ada vaksin atau pengobatan untuk virus yang masih belum jelas bagaimana penularannya.(wtn/fen)