Sekembalinya dari pengungsian, warga Tanah Karo kembali bertani dan merawat serta memetik hasil kebun.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Masyarakat yang kembali dari pengungsian erupsi Gunung Sinabung beberapa waktu lalau, kini warga dari dua desa mulai melakukan penanaman kembali di lahan pertaniannya yang sempat rusak dihantam abu vulkanik Sinabung beberapa bulan lalu.
“Dari 16 desa yang sudah dipulangkan, dua desa yakni Desa Batukarang dan Desa Rimokayuh Kecamatan Payung, sudah melakukan penanaman padi. Sementara desa lain sudah mulai memperbaiki lahan pertaniannya,” ujar Kepala Bidang Pertanian Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Munarta Ginting melalui sambungan telepon, Senin (21/4/2014).
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memulangkan sebanyak 17.516 pengungsi atau 5.338 Kepala Keluarga yang berasal dari 16 Desa yang jaraknya lebih dari 5 kilometer dari Gunung Sinabung, pada akhir Februari 2014.
Dijelaskannya, untuk penanaman padi ke dua desa tersebut merupakan bantuan Kementrian Pertanian yang memberikan 2,50 ton bibit padi. Apalagi memang desa-desa itu menjadi sentra padi sawah di Kabupaten Karo.
“Cuma dua desa ini yang menginginkan bibit padi sesuai apa yang diberikan Kementrian Pertanian, desa lain tidak mau,”ungkapnya.
Menurutnya, Pemkab Karo senantiasa terus memantau warga yang sudah dipulangkan ke desanya dan membantu memperbaiki lahan pertanian agar Tanah Karo kembali menjadi sentra sayuran, padi, jeruk yang sempat terpuruk karena erupsi Sinabung.
Selain dua desa yang sudah melakukan penanaman padi kembali, lanjut Munarta, Desa Namanteran yang menjadi sentra sayuran dan jeruk selama ini sudah kembali memperbaiki lahan pertaniannya dan akan memulai penanaman kembali.
“Mereka sudah memperbaiki lahan pertaniannya dibantu dinas pertanian karo dan dalam waktu dekat akan kembali melakukan penanaman,” katanya.(dhona/surya)