Misi Perdamaian PBB lebanon Sejumlah Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-F/UNIFIL mengoperasikan kapal perang KRI Frans Kaisiepo-368 usai “Upacara Pemberangkatan Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-F/UNFIL Tahun 2014” di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (28/2/2014).(ant)
TRANSINDONESIA.CO, Surabaya : Kapal Perang Republik Indonesia Frans Kaisiepo-368 yang membawa Satgas Maritim Kontingen Garuda XXVIII-F/UNIFIL singgah di Pelabuhan Kolombo, Sri Lanka dalam perjalanan tugas menuju Lebanon.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letnan Kolonel Laut (KH) Yayan Sugiyana ketika dihubungi di Surabaya, Selasa, mengatakan kapal perang canggih dari jajaran Koarmatim itu, tiba di Kolombo pada Senin (24/3/2014), setelah menjalani pelayaran selama tiga hari dari Belawan, Sumatera Utara.
Kedatangan kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi sekaligus sebagai Komandan Satgas Maritim itu, disambut Atase Laut Indonesia untuk India Kolonel Laut (E) Arif Harnanto.
“Selama sandar di Pelabuhan Kolombo, KRI Frans Kaisiepo melaksanakan bekal ulang logistik. Selain itu, komandan dan prajurit juga melakukan kunjungan kehormatan ke Commands Headquarters Western Naval Area Sri Lanka Navy serta menghadiri undangan Duta Besar RI di Sri Lanka,” ujarnya.
Kunjungan KRI Frans Kaisiepo ke Sri Lanka merupakan yang kedua setelah pada 2010 juga singgah di pelabuhan yang sama saat menjalani tugas misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB untuk pertama kalinya di Lebanon.
KRI Frans Kaisiepo yang membawa sebanyak 99 orang prajurit matra laut sebagai Satgas MTF Konga XXVIII-F/UNIFIL dilepas keberangkatannya oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, pada 21 Februari 2014.
Kapal perang kelas Sigma buatan Belanda itu akan menjalankan tugas misi perdamaian di Lebanon selama sekitar delapan bulan, termasuk dua bulan perjalanan pergi pulang Surabaya-Lebanon.
“Selama di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo akan bergabung dengan pasukan perdamaian dari negara lain yang bernaung di bawah bendera PBB,” tambah Yayan Sugiyana.
Secara keseluruhan, keberangkatan Satgas Maritim tersebut menjadi yang keenam, sejak pertama kali dilakukan KRI Diponegoro pada 2009, selanjutnya KRI Frans Kaisiepo (2010), KRI Sultan Iskandar Muda (2011), KRI Hasanuddin (2012), dan KRI Diponegoro (2013).
Rute pelayaran yang dilalui dan disinggahi KRI Frans Kaisiepo dalam perjalanan menuju Lebanon dari Surabaya, adalah Jakarta, Belawan, Kolombo (Sri Lanka), Salalah (Oman), Port Said (Mesir), dan Beirut (Lebanon).(ant/ats)