Bursa Asia Rontok, Saham Teknologi Wall Street Merosot

bursa Wall Street

 

 

TRANSINDONESIA.Co, Tokyo : Data manufaktur Amerika Serikat (AS) melambat berimbas negatif ke bursa saham Asia. Selain itu, perdagangan saham juga dipengaruhi investor yang menimbang sentimen prospek resesi di Rusia.

Indeks MSCI Asia Pacific pun turun 0,4% menjadi 133,86 pada pukul 09.40 waktu Tokyo setelah naik 1,2% kemarin. Pelemahan indeks saham acuan regional ini juga dipengaruhi sembilan dari sepuluh grup industri melemah.

Indeks saham Jepang Topix melemah 0,8%. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,4%. Lalu indeks saham S&P 500 melemah 0,5% dan indeks saham Selandia Baru NZX 50 melemah 0,1%.

“Laporan manufaktur Amerika Serikat (AS) sedikit melemah tetapi tidak banyak berubah,” ujar Donald Williams, Chief Investment Officer Platypus Asset Management Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa pekan ini.

Adapun saham yang melemah yaitu saham Toyota Motor Corp turun 1,4% setelah perseroan menyatakan mendapatkan pendapatann sekitar 28% di Amerika Utara. Sementara itu, saham Sekisui House Ltd turun 3,2%.

Indeks awal manufaktur AS turun menjadi 55,5 pada Maret dari 57,1 pada Februari. Ekonom mengharapkan, indeks manufaktur AS berasa di kisaran 56,5. Berdasarkan laporan HSBC Holdings Plc dan Markit Economics juga menunjukkan industri manufaktur China melemah.

Sentimen lain yang mempengaruhi bursa saham Asia yaitu bank memperingatkan ekonomi Rusia berisiko menyusut akibat sanksi lebih lanjut setelah aneksasi Crimea.

Trans Global

Sanksi yang dikenakan oleh AS dan Uni Eropa mendorong Rusia menuju resesi sebagai intensitas hukuman ekonomi mereka. Bank termasuk yang dikelola negara VTB Capital mengatakan, ekonomi Rusia kemungkinan menyusut untuk setidaknya dua kuartal.

Penutupan Wall Street

Bursa saham AS merosot pada perdagangan saham Senin (Selasa WIB) didorong saham teknologi dan biotech yang melemah.

Indeks saham Dow Jones melemah 26,08 poin ke level 16.276,69 atau turun 0,16%. Pelemahan indeks saham ini juga diikuti indeks saham S&P 500 melemah 9,08 poin atau 0,49% ke level 1.857,44. Sementara itu, indeks saham Nasdaq tergelincir 50,40 poin ke level 4.226,38, atau 1,18%.

Volume perdagangan saham sekitar 6,4 miliar di bursa saham AS, angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 6,9 miliar. Selain itu, indeks volatilitas CBOE atau VIX yang mengukur kecemasan investor di bursa saham cenderung naik 0,6% ke level 15.09.

Saham-saham teknologi cenderung melemah seperti saham Netflix Inc anjlok 6,7% ke level US$ 378,90. Saham Facebook Inc melemah 4,7% ke level US$ 64,10. Sedangkan saham TripAdvisors Inc turun 3,9% menjadi US$ 97,58. Ketiga saham ini telah naik tajam pada 2013. Sedangkan indeks Nasdaq bioteknologi turun 3%. Indeks saham ini telah melonjak 66% pada 2013.

“Saham Biotech telah naik selama beberapa bulan terakhir, jadi ini merupakan koreksi yang diperlukan,” ujar Analis Key Private Bank, Mark D’Cruz.

Selain itu, investor juga khawatir terhadap dampak ekonomi Rusia akibat pencaplokan Crimea. Presiden AS Barack Obama telah menjatuhkan sanksi pribadi terhadap beberapa sekutu politik dan bisnis Presiden Rusia Vladimir Putin.(blb/fen)

Share