Tembakau Deli yang sudah mendunia sejak zaman Belanda.(Transindonesia.co-Dona)
TRANSINDONESIA.co, Medan : Setelah delapan bulan mandek, kini tembakau Deli milik PTPN II Sumatera Utara, kembali diekspor. Hasil tanam tahun 2013 dari perusahaan perkebunan tersebut telah laku dijual ke negara Jerman.
Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia, mengatakan, tembakau yang dieskpor baru dilakukan Fabruari 2014 sebanyak 5 ton dengan nilai US$ 58,426.
“Daun tembakau Sumut sudah mendapatkan tempat di Jerman melalui penjualan langsung bersama PTPN II,” ujarnya di Medan, Selasa (18/3/2014).
Dijelaskannya, komoditi tembakau Deli memang masih dihandalkan. Namun penjualan tidak bisa terus dilakukan, karena harus melewati proses yang panjang dari panen, pengeringan dan lainnya.
“Pasarnya masih jelas, salah satu nya Jerman. Ada juga beberapa negara lain seperti Amerika dan Malaysia yang mengambil Tembakau Deli,” katanya.
Wakil Manager SBU PTPN 2 Mariadi, menjelaskan, produksi tembakau deli dari tanam 2012 sebanyak 69 ton atau 990 ball sudah habis terjual ke pasar Brehmen pada penjualan langsung September 2013. Untuk harga jual mencapai 45 euro per kg atau naik dibandingkan sebelumnya sekitar 39 euro per kilogram.
“Harga ini merupakan harga penjualan di bulan September, ada kenaikan sekitar 8,6%. Yang kita jual kualitas daun yang bagus, sehingga harga jual tembakau deli tinggi,” ucapnya.
Selain ke pasar Eropa, lanjut Mariadi, pihaknya juga ada menjual daun tembakau deli ke Amerika dan Malaysia untuk kualitas grade 3.
“Di Malaysia ada 500 ball yang kita jual dengan harga US$ 5,2 perkilogramdan di Amerika sebanyak 716 ball dengan harga US$ 21,6 perkg,” ungkapnya.
Sementara untuk tanam tembakau deli ditahun 2013, masih memasuki tanam awal sebanyak 700 ladang dengan target produksi 92 ton. Tanaman masih dilakukan di tiga lokasi masing-masing Kebun Klambir, Buluh China dan Kebun Helvetia.
“Kita prediksi daun tembakau Deli bisa dijual pada September mendatang. Karena pada Agustus nanti masih contoh cabut tanam,” ujarnya.(don/surya)