TRANSINDONESIA.co : Narsisme atau bangga terhadap diri sendiri tanpa peduli lingkungan tidak baik bagi anak. Karena itu, orangtua jangan terlalu ikut campur ketika sang anak bermain dengan teman-temannya.
Psikolog dari Boston College, Amerika Serikat, Doktor Peter Gray, mengatakan, di masa kanak-kanak, orangtua harus membiarkannya bermain dengan rasa bebas tanpa adanya pengawasan ketat, agar di saat anak tumbuh menjadi orang dewasa yang memiliki rasa empati dan terhindar dari narsisme.
Sebab, ketika anak bermain dan selalu diawasi, masalah yang ada pada dirinya akan selalu disimpan tanpa berani diungkapkan.
“Orangtua harus pintar mencari tahu apa yang disuka dan tidak disuka oleh seorang anak. Orangtua jangan terlalu ketat dalam mengawasinya ketika bermain,” kata Peter Gray seperti dikutip Daily Mail, Senin (17/3/2014)
Dengan memberikan kebebasan bermain kepada anak, secara tidak langsung orangtua telah mengajarkan anak-anaknya tersebut untuk dapat mengambil keputusannya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, bernegosiasi dengan orang lain, tidak egois, dan mampu berdiskusi dengan teman-temannya.
“Ketika anak terus diarahkan oleh orang dewasa, mereka tidak akan mampu mengembangkan kontrol emosinya sendiri,” kata Peter menambahkan.(dm/sus)