Sultan Berharap ASEAN Miliki SAR Maritim-Penerbangan

sri sultanSri Sultan Hamengku Buwono X.(dok)

 

TRANSINDONESIA.co, Yogyakarta : Negara-negara ASEAN perlu memiliki kerja sama “search and rescue” dalam bidang maritim dan penerbangan, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Hal itu diperlukan menyusul terjadinya musibah hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomor MH370 yang diduga jatuh di perairan Vietnam dan hingga kini belum diketahui keberadaannya,” katanya dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di Yogyakarta, Selasa (11/3/2014).

Pada “The 2nd ASEAN Transport SAR Forum”, ia mengatakan kasus tersebut meneguhkan urgensi bahwa antara negara ASEAN perlu memiliki kerja sama SAR dalam bidang maritim dan penerbangan.

“Hal itu diharapkan dapat semakin meneguhkan komitmen kerja sama dan koordinasi antar-SAR dengan anggotanya dalam penanganan suatu masalah, terlebih yang bersifat lintas negara dapat dilakukan lebih cepat dan tepat,” katanya.

Menurut dia, Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang dilewati jalur cincin api Pasifik sehingga rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi.

“Oleh karena itu ketika bencana datang, sarana dan prasarana transportasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran proses penanganan bencana tersebut, mulai dari pengiriman logistik, pencarian hingga evakuasi korban,” katanya.

Sekretaris Utama Badan SAR Nasional Max Ruland mengatakan “The 2nd ASEAN Transport SAR Forum” itu sebagai tindak lanjut “The 1st ASEAN Transport SAR Forum” yang diselenggarakan di Bali dan menghasilkan beberapa kesepakatan.

Kesepakatan itu di antaranya negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati kerangka acuan pembentukan ASEAN Transport SAR Forum. Selain itu juga sepakat untuk melanjutkan pembahasan “Draft ASEAN Multilateral Agreement on Aeronutical and Maritime on SAR”.

“Untuk itu direncanakan akan diselenggarakan table top exercise sebagai lanjutan dari pembahasan forum tersebut,” katanya.

Menurut dia, ASEAN Transport SAR Forum merupakan tindak lanjut dari pertemuan ASEAN SAR Expert Group Meeting yang dilaksanakan di Yangoon, Myanmar, pada 16-17 Oktober 2012 yang diprakarasai Badan SAR Nasional.

Dari hasil pertemuan tersebut, kata dia, diperkuat oleh hasil pertemuan Senior Transport Offisial Meeting (STOM) dan ASEAN Transport Ministers (ATM).

“Dalam pertemuan itu menteri transportasi negara-negara ASEAN telah sepakat untuk mengintensifkan kerja sama dalam bidang SAR transportasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan dan mempererat kerja sama SAR di antara negara-negara ASEAN,” katanya.(ant/ats)

Share