Bus yang dikemudikan Asep Wiarsa.
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Asep Wiarsa (40), sopir Bus PO Haryanto B-7036-BJA tabrakan dengan Kereta Api Menoreh di perlintasan di Kelurahan Wanasari Cibitung Bekasi Kabupaten, dibekuk di Kampung Nyalingdung, Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Subang Jawa Barat, Senin (10/3/2014) dini hari.
“Asep Wiarsa, kami tangkap Hari Senin (10/3/2014), sekitar pukul 01:00 Wib, di tempat saudaranya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan, Senin (10/3/2014).
Hasil pemeriksaan Asep, kata Rikwanto, setelah kejadiaan ia keluar dari bus hanya membawa tas kecil berisi sim A dan uang Rp 30 ribu.
“Karena melihat masyarakat sudah banyak di TKP Asep takut dan akhirnya kabur,” ujarnya.
Hingga saat ini, Asep dalam pemeriksaan intensif di Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Lari ke Kerawang
Usai tabrakan dengan Kereta Api Menoreh di perlintasan di Kelurahan Wanasari Cibitung Bekasi Kabupaten, Asep Wiarsa (40), sopir Bus PO Haryanto B-7036-BJA, Sabtu (8/3/2014) sekitar pukul 08:20 Wib, sempat panik dan linglung dan jalan kaki dari Cibitung ke Karawang, Jawa Barat.
“Karena melihat masyarakat sudah banyak dan takut, maka kabur/melarikan diri berjalan menyusuri jalan raya ke arah pintu Tol – Kalimalang dan sampai Karawang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan, Senin (10/3/2014).
Berbekal uang Rp 30 ribu, katanya, kemudian Asep pun naik angkot dari Karawang ke Cikampek dan sampai pukul 11:00 Wib kemudian menuju ke Subang dan akhirnya dibekuk.
“Asep meminjam HP milik orang menghubungi saudaranya yang di Subang. Kemudiaan ke Subang di rumah saudaranya dengan naik angkutan umum dan tiba pukul. 18.00 WIB,” ujarnya.
Asep sudah menjadi tersangka dan dijerat dengan Pasal 310 ayat 3, Undang-undang Nomor 22 tahun 2009, tentang kelalaian dengan korban luka-luka.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Dwi Yanuar menjelaskan, penangkapan Asep berjalan lancar saat berada di rumah saudaranya di Subang. Asep mengakui nekat menerobos perlintasan tersebut, padahal alarm sudah berbunyi.
Seusai tabrakan, katanya, ia sempat panik dan kabur meninggalkan TKP dengan kondisi linglung berjalan kaki dari dari Cibitung ke Karawang Jawa Barat.
“Karena panik melihat orang mau mengejarnya dan Asep kabur. Ia sempat linglung jalan kaki ke Karawang” tambahnya.(mat/dan)