TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Jumlah uang beredar di Indonesia sepanjang Februari 2014 tumbuh 11,6% (year on year/yoy) mencapai Rp3.649,3 triliun. Angka itu melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Desember 2013 sebesar 12,7% (yoy).
“Perkembangan M2 tersebut dipengaruhi oleh komponen uang kuasi yaitu Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (7/3/2014).
Uang kuasi sendiri terlihat juga mengalami pertumbuhan yang melambat dari 14,8% (yoy) menjadi 12,7% (yoy).
“Perlambatan pertumbuhan M2 disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah sebagai faktor yang mempengaruhi,” tambahnya.
Kredit kepada sektor swasta tumbuh 20,9% (yoy), melambat dibandingkan Desember 2013 sebesar 21,4% (yoy). Sementara itu, operasi keuangan Pemerintah mengalami kontraksi akibat masih rendahnya realisasi belanja pemerintah sesuai pola di awal tahun.
Suku bunga simpanan di perbankan pada Januari 2014 masih meningkat. Suku bunga simpanan rupiah pada Januari 2014 untuk jangka waktu 3 dan 6 bulan tercatat 8,0% dan 7,9%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya masing-masing sebesar 7,6% dan 7,5%.
Namun demikian, kata Tirta, kenaikan suku bunga simpanan rupiah ini tidak diikuti oleh suku bunga kredit yang selama Januari 2014 tercatat tetap sebesar 12,5%.
Sementara itu perlambatan pertumbuhan justru tidak terjadi di M1 yaitu meliputi Uang Kartal dan Giro Rupiah. Hal ini justru meningkat dari 5,4% (yoy) menjadi 7,0% (yoy).(lp6/met)