Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Pontianak : Ancaman pengunduran diri semua pejabat struktural di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur (Kaltim), karena honor dan insentif yang sedikit, membuat Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak geram.
Gubernur tegas menyatakan akan memecat semua staf KPU, jika surat pengunduran diri semua pejabat struktural mengancam mundur dari jabatannya.
Ini tugas nasional harus dijalankan sebaik-baiknya, masih banyak kok penggantinya,” kata Awang, Rabu (5/3/2014).
Dijelaskan Awang, selama ini, pemprov sudah meminta semua staf KPU agar bekerja maksimal.
“Pejabat KPU itu bekerja untuk negara, harus bekerja dengan baik, dan mengedepankan urusan negara. Kenapa soal honor saja diributkan sampai harus mengancam Gubernur,” kata Awang.
Awang juga mengaku heran dengan keputusan semua staf yang seharusnya berjuang untuk negara.
Di pihak lain, Awang meminta semua jajarannya untuk mendengar semua keluhan para staf KPU yang mengancam mundur tersebut.
“Mereka semua kan PNS, mereka tahu apa tugasnya. Makanya saya heran waktu baru baca di koran. Saya perintahkan semua jajaran untuk mendengar keluhan mereka. Semuanya termasuk KPU juga untuk berkomunikasi langsung,” ungkapnya.
Awang menjelaskan, jika dia akan memecat, maka yang dipecat adalah semua pejabat dari KPU, dan tidak memecat status PNS-nya.
“Menurut perundang-undangan, mereka dapat honor dari KPU. Akan dicek semua, namun yang penting bagi saya pekerjaan mereka beres, soal tunjangan jangan khawatir. Kita tidak masalah kalau kita yang dibebankan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, delapan pejabat struktural KPU Kaltim berencana mundur beramai-ramai lantaran keberatan dengan honor dan insentif yang kecil. Pada tahun 2013 mereka mendapat honor Rp8,5 juta, malah dipangkas menjadi Rp4 juta pada tahun 2014.(trb/jun)