Waspada Gunung Lewotobi Perempuan dan Siaga Gunung Rokatenda

 Gunung Lewotobi PerempuanGunung Lewotobi Perempuan.(dok)

TRANSINDONESIA.co, Kupang : Dua gunung api di Nusa Tenggara Timur berstatus Waspada dan Siaga terus dipantau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai Minggu (16/2/2014) masih terus memantau perkembangan aktivitas dua gunung api di daerah itu.

Pantauan dilakukan terhadap Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, dan Gunung Lewotobi Perempuan di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Hal ini dilakukan menyusul meletusnya gunung api di sejumlah daerah yang dikhawatirkan memengaruhi aktivitas dua gunung ini.

“Saat ini Gunung Lewotobi Perempuan masih sering mengeluarkan asap putih,” kata  Kepala BPBD NTT Tini Thadeus.

Gunung Rokatenda berstatus siaga sejak 13 Oktober 2012 dan Gunung Lewotobi Perempuan berstatus waspada sejak 30 September 2013. Status dua gunung belum diturunkan sampai saat ini.

Ia menyebutkan sejak penaikan status gunung tersebut, pemerintah telah minta warga waspada untuk mengantisipasi jatuhnya korban jika terjadi letusan. Jalur evakuasi warga juga sudah disiapkan jika aktivitas gunung meningkat.

Ia mengatakan, jika Lewotobi Perempuan meletus, wilayah terdampak terdapat dua kecamatan yakni Wulanggitang dan Ilebura. Sedangkan kawasan rawan terhadap hujan abu dan lontaran batu ialah Desa Nobo dan Nurebelang di Kecamatan Ilebura. Adapun gunung Rokatenda masih sering mengeluarkan percikan api.

Petugas Lapangan BPBD Sikka Silvanus Tibo mengatakan warga sering melihat percikan di kawah gunung api pada malam hari. Akan tetapi kejadian itu dianggap biasa sehingga tidak terjadi kepanikan. Adapun larangan kepada warga untuk beraktivitas di zona bahaya gunung masih tetap berlaku.

Kendati begitu, pengungsi yang menempati lokasi pengungsian di Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka sering naik kapal untuk kembali menengok rumah mereka yang berada di dalam zona bahaya gunung.

Sampai Februari ini, jumlah pengungsi Rokatenda yang meletus sejak awal 2013 lalu mencapai 375 orang. Mereka akan direlokasi ke dua lokasi yakni ke Pulau Besar dan sebuah lokasi di dekat Kota Maumere.(mtv/jam)

 

Share
Leave a comment