Rp192 M untuk Pengembangan Bandara Silangit

Bandara SilangitBandara SIlangit di Tapanuli Utara.(istimewa)

 

TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Pembangunan dan pengembangan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, membutuhkan dana awal Rp192 miliar terus digenjot.

PT Angkasa Pura II dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan dan pengembangan bansara tersebut.

“Tujuan nota kesepahaman ini untuk mendukung pelaksanaan percepatan pembangunan Bandara Silangit,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2014).

Tri mengatakan nota kesepahaman ini merupakan pedoman perencanaan dan persiapan pelaksanaan bagi PT Angkasa Pura II dan Pemkab Kabupaten Tapanuli Utara untuk membangun kemitraan strategis guna mengembangkan bandara yang terletak di dekat objek wisata Danau Toba itu.

Menurut Tri, melalui nota kesepahaman ini maka Pemkab Tapanuli Utara akan membantu menyiapkan lahan yang diperlukan guna melakukan pembangunan dan pengembangan Bandara Silangit.

Lingkup kerja sama kedua pihak, lanjutnya, terdiri atas tiga aspek yakni aspek perencanaan, aspek operasional dan pengembangan udara, serta aspek komersial dan sosial kemasyarakatan.

Aspek perencanaan meliputi dukungan kebijakan pemda dalam bentuk peraturan daerah, pemberian rekomendasi dan perizinan, penetapan pembagian wilayah (zonasi) di sekitar bandara, serta pemberian fasilitas penyediaan lahan, infrastruktur (air, listrik, dan fasilitas lainnya), aksesibilitas pendukung bandara dan utilitas.

Sedangkan aspek operasional dan pengembangan udara meliputi pelestarian lingkungan, pengamanan dan atau pengawasan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) serta pembebasan bandara dari obstacle.

Sementara itu, aspek komersial dan sosial kemasyarakatan di antaranya pengelolaan bidang tertentu terkait bisnis darat bandara, serta peningkatan dan pengembangan masyarakat di sekitar bandara.

PT Angkasa Pura II pun telah memiliki rencana pengembangan Bandara Silangit, yakni tahap awal memperluas landas pacu atau runway menjadi berukuran 2.250 meter x 30 meter yang membutuhkan investasi Rp192 miliar.(bs/met)

Share
Leave a comment