Masyarakat Baduy Tolak Nyoblos di 13 TPS

Masyarakat BaduyMasyarakat Baduy.(dok)

 

TRANSINDONESIA.co, Lebak : Masyarakat Baduy, di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menolak melakukan pencoblosan di 13 lokasi tempat pemungutan suara pada pemilihan legislatif yang akan dilaksanakan 9 April 2014 mendantang.

Sesepuh adat Baduy, Djaro Daenah mengungkapkan, penolakan pencobolosan di 13 TPS itu berdasarkan keputusan lembaga adat sehingga tidak bisa diganggu gugat.

Keputusan lembaga adat hanya mengizinkan pencoblosan dilakukan di dua TPS dari 15 TPS yang ada di permukiman Baduy. Warga Baduy yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) di 15 TPS tersebut berjumlah 9.726 jiwa.

“Kami diperbolehkan melakukan pencoblosan suara di dua lokasi yakni tempat pemungutan suara (TPS) Kadu Ketug dan dan Cicakal Girang. Kami berharap KPU menghormati keputusan lembaga adat itu,” kata Djaro Daenah yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan.

Menurut dia, penolakan 13 TPS itu berdasarkan keputusan lembaga adat yang diputuskan oleh Jaro Alim dari Tangtu Cikeusik, Jaro Damin Cikertawana, dan Jaro Sami dari Tangtu Cibeo.

Selain itu juga jaro tujuh, yaitu Saidi Putra (Tanggungan Jaro 12), Ijom (Jaro Warega), Ayah Arji (Cipatik), Sarmadi (Cihandam), Ikah (Carungeun), dan Samin (Singalayang).

Alasan penolakan di 13 TPS merupakan amanat leluhur, terutama adanya teguran secara batin pada perangkat adat.

“Kami telah mengirimkan surat resmi kepada panitia penyelenggara pemilu tingkat kecamatan dan bisa ditembuskan pada KPU Lebak dan Pusat,” tuturnya.

Sementara, Ketua KPU Kabupaten Lebak Ahmad Saparudin mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan lembaga adat di Baduy agar penolakan di 13 TPS bisa didamaikan.

“Kami berharap ada solusi bagi tetua adat Baduy agar bisa dilakukan hak pilih pada pemilu di 13 TPS,” katanya.

Saparudin menjelaskan, tingkat partisipasi warga Baduy dalam pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden cukup tinggi. Pengalaman pemilu tahun lalu, kata dia, partisipasi warga Baduy dalam menggunakan hak pilihnya mencapai 100 persen dari jumlah DPT.

Pihaknya optimistis tingkat partisipasi warga Baduy pada Pemilu 2014 cukup tinggi, lantaran pada simulasi yang digelar oleh KPU Lebak terealisasi sekitar 95 persen warga Baduy yang mendatangi lokasi TPS.”Saya kira warga Baduy memiliki tanggung jawab untuk memilih wakil rakyatnya pada pesta demokrasi lima tahunan itu,” tutupnya.(b4/her)

Share
Leave a comment