Korea Selatan dan Korea Utara Janji “Reunian”

Korea Utara dan Selatan

 

TRANSINDONESIA.co : Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk mengadakan reuni bagi keluarga yang terpisah sejak perang Korea. Pertemuan ini merupakan yang pertama berlangsung sejak tahun 2010.

Puluhan ribu orang di Korea Selatan mendaftar reuni ini, mereka terpisah dari keluarganya semenjak pecahnya perang Korea 1950-1953. Kini, kebanyakan para keluarga korban perang telah berumur 80 hingga 90-an.

Dikutip dari CNN, Kementrian Korea menyatakan, reuni akan dihadiri sekitar 100 orang dari masing-masing negara, dan dijadwalkan berlangsung pada 20 dan 25 Februari mendatang. Reuni anatra keluarga korban perang tersebut pernah berlangsung sebelumnya di bulan September namun Korea Utara membatalkan pertemuan secara sepihak. Korea Selatan memastikan bahwa keluarga korban perang tidak akan menerima harapan palsu untuk kali ini.

Penetapan tanggal reuni ini disambut baik oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan berharap dapat memperbaiki hubungan kedua negara tersebut. Dilain pihak, para pejabat Korea Selatan mengatakan mereka ingin melihat tindakan Pyongyang bukan hanya kata-kata.

Kesepakatan diharapkan dapat menjadi merupakan langkah awal yang baik bagi kedua belah pihak, sayangnya disela-sela rencana tersebut muncul kabar yang menyatakan bahwa Korea Selatan sedang mengadakan latihan militer bersama Amerika. Hal ini menyebabkan kubu Korea Utara menuding Korea Selatan akan melakukan invasi Korea Utara meminta Korea Selatan menghentikan latihannya yang disambut dengan penolakan baik dari Seoul maupun Washington.(zi/cnn/fen)

 

Share
Leave a comment