Markas Besar Kepolisian RI.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Indonesia Police Watch (IPW) memberikan dua kriteria utama dalam memilih calon Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) pengganti Komjen Pol Oegroseno, yang berakhir (pensiun) besok Jumat (28/2/2014).
“Pertama, calon Wakapolri harus dari angkatan dan usia yang lebih muda dibanding Kapolri Sutarman,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima Transindonesia.co di Jakarta paa Kamis (27/2/2014).
Tujuannya kata Neta Pane, agar komunikasi dan koordinasi antar Kapolri dan Wakapolri tidak ada kesenjangan.
“Kedua, calon Wakapolri jangan dipilih dari perwira tinggi atau jenderal senior yang sudah mau pensiun.Sebab, posisi Wakapolri di tahun politik 2014 adalah posisi yang sangat strategis dan bukan posisi sebagai hadiah atau arisan untuk para jenderal senior yang sudah mau pensiun,” tutur Neta Pane.
Menilik proses pergantian Wakapolri lanjut Neta Pane, dimana saat ini pemeilihan pengganti Komjen Pol Oegroseno berjalan sngt alot, ada tarik menarik yang kuat dilingkungan elit Polri untuk memilih antara jenderal bintang tiga senior yang sudah mau pensiun dengan jenderal bintang dua yang potensial.
“Akibat tarik menarik ini proses pergantian Oegroseno menjadi lamban. Bahkan sampai detik-detik terakhir, nama pengganti Oegroseno belum diumumkan. Padahal masa tugas Oegroseno tinggal hitungan jam,” ucap Neta Pane.
Di internal Polri kata Neta Pane, ada pihak tertentu yang mendorong Kapolri Jenderal Pol Sutarman agar mengusulkan beberapa jenderal senior sebagai calon Wakapolri, dengan alasan kaderisasi urut kacang dan agar tidak terjadi lompatan junior melangkahi senior.
“Pola pikir ini jelas tidak tidak masuk akal dan menyesatkan masa depan Polri, apalagi jika melihat beberapa jenderal senior yang diusulkan sebagai calon Wakapolri itu beberapa bulan ke depan akan pensiun. Dalam posisi seperti ini, dalam posisi masa tugas yang sangat singkat, apa yang akan bisa dilakukannya saat menjabat Wakapolri?,” tegas Neta Pane.
Jabatan Wakapolri kata Neta Pane, bukanlah “arisan para jenderal” yang sudah mau pensiun.
“Sebab itu, Kapolri yg memiliki hak prerogatif dlm menentukan calon Wakapolri harus memilih dari perwira yang lebih muda. Selain itu calonnya bisa diterima semua pihak, punya kapabilitas, integritas, dan senantiasa mendorong perubahan di Polri,” kata Neta Pane.(yan)