Presiden Ukraina Viktor Yanukovych
TRANSINDONESIA.co, Kiev : Presiden Ukraina terguling Viktor Yanukovych dilaporkan mencoba menyuap petugas untuk pergi ke luar negeri Sabtu (22/2/2014), dengan menggunakan jet pribadi melalui Bandara Donetsk.
Juru bicara kantor perbatasan Sergiy Astahov mengatakan, para ajudan presiden berusaha menyuap polisi perbatasan agar dia diizinkan pergi, namun tawaran itu ditolak dan akhirnya Yanukovych pergi dari bandara.
Dalam insiden lain, para bodyguard yang bekerja untuk kroni Yanukovych menembaki petugas perbatasan karena dilarang melintas. Beberapa kroni Yanukovych berusaha kabur menyusul bentrokan berdarah di Kiev dan dikuasainya parlemen oleh pihak oposisi.
Jaksa Agung Viktor Pshonka dan Direktur Pajak Oleksandr Klimenko — keduanya dikenal sebagai anggota kroni politik dan keuangan Yanukovych — dilarang pergi ke luar negeri ketika tiba di Bandara Donetsk, kata jaksa agung interim Oleg Makhnytsky dalam dengar pendapat dengan parlemen pada Minggu (23/2/2014) waktu setempat.
Namun dua orang itu akhirnya bisa keluar dari bandara setelah pengawal mereka menembaki petugas perbatasan, ujarnya.
“Kami telah mengambil tindakan untuk menangkap Pshonka dan Klimenko serta memulai langkah hukum terhadap mereka,” kata Makhnytsky.
Menteri Dalam Negeri Vitaliy Zakharchenko dan sejumlah menteri lain juga dikabarkan sempat terlihat berada di bandara yang sama, tambahnya.
Pemimpin oposisi Vitali Klitschko, mantan juara dunia tinju kelas berat, mengatakan dia telah menelepon presiden Belarusia untuk mengekstradisi Kepala Polisi Zakharchenko yang kabur ke sana, dan juga sekutu presiden lain bernama Sergiy Kurchenko.
Presiden Belarusia “mengatakan orang-orang itu tidak berada di Belarusia,” kata Klitschko, sembari menegaskan perlunya menangkap semua “penjahat negara”.
Zakharchenko menjadi tokoh yang dibenci oposisi karena memerintahkan penembakan terjadap para demonstran dalam aksi kekerasan yang berlangsung selama sepekan kemarin. Namun Klitschko tidak menjelaskan kenapa dia merasa orang itu berada di Belarusia.(afp/fen)