Ilustrasi kabut asap menutupi bandara.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Pekanbaru : Titik api terus meningkat di Provinsi Riau, kini terdeteksi sebanyak 402 titik api atau hotspot, julah ini meningkat tajam dari hari sebelumnya terdapat 169 titik api.
“Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua, siang ini terpantau 450 titik api di Pulau Sumatera. Paling banyak di Riau, yaitu 402 titik,” kata Analis Badan Mateorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) stasiun Pekanbaru, Ahmad Agus Widodo, di Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Sabtu (22/2/2014).
Sampai sore nanti kata Agus, potensi hujan di Riau masih minim. Cuaca di Riau pada umumnya masih berawan dan selubungi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
“Tadi pagi, sempat terpantau curah hujan di sejumlah wilayah tapi tidak lama. Dengan curah hujan yang minim, potensi titik api di Riau kian bertambah,” terangnya.
Dari 402 titik, Kabupaten Bengkalis merupakan daerah paling banyak terdapat titik api yaitu 176. Kemudian menyusul Kabupaten Siak 82 titik, Kabupaten Pelalawan 51 titik, Kepulauan Meranti 39 titik, Indragiri Hilir 20 titik, Rokan Hilir 4 titik dan Indragiri Hulu 2 titik.
Diterangkan Agus, 402 titik api menyebabkan kabut asap di Riau. Jarak pandang paling dekat terjadi di Kota Dumai dan Pelalawan.
“Di sana jarak pandanganya berkisar 1 kilometer,” katanya.
Sementara di Pekanbaru dan wilayah lainnya memiliki jarak pandang 2 sampai 4 kilometer.
“Jarak pandang bisa berkurang kalau kabut asap masih terjadi,” ujarnya.
Meski diselubungi asap, jadwal penerbangan di Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II masih berjalan normal. Meski ada delay, tapi itu tidak berlangsung lama.
“Masih normal dengan jarak pandang 1.5 kilometer di lintasan bandara. Itu tidak menyebabkan masalah bagi penerbangan,” jelas Hasnan selaku Air Duty Manager Bandara SSK II.
Dikatakan Agus, kondisi cuaca seperti itu akan berlangsung menjelang pertengahan Maret 2014.
“Perkiraan sementara, Riau masih dilanda kemarau sampai bulan segitu,” ucapnya.(lp6/ful)