Tahun 2015 Kaltim Produksi Coklat Kemasan

Coklat kemasan Kalimantan Coklat dalam kemasan, oleh-oleh Kalimantan.(dok)

 

TRANSINDONESIA.co, Samarinda : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kalimantan Timur (Kaltim), Halda Arsyad, optimistis pada 2015 Kaltim mampu memproduksi coklat kemasan.

“Hal tersebut seiring dengan terus berkembangnya potensi penanaman coklat yang tersebar di sejumlah daerah, termasuk di Kutai Timur,” kata Halda di Samarinda, kemaren.

Potensi sentra penanaman kakao di Kaltim antara lain di Kabupaten Nunukan, di Kecamatan Lumbis dan Pulau Sebatik, Malinau di Kecamatan Malinau, Berau di Kecamatan Talisayan, Kota Samarinda di kawasan Sempaja dan Berambai, Kutai Timur di kawasan Teluk Pandan, Kecamatan Karangan, Kecamatan Sanderan dan Kecamatan Busang, katanya.

Luas areal pertanaman kakao menurut statistik 2012 mencapai 30.712 hektare dengan produksi biji kakao kering mencapai 23.562 ton.

“Saya yakin Kaltim bisa mewujudkan itu. Asalkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemprov Kaltim dan pemerintah kabupaten/kota dapat melakukan koordinasi terintegrasi dan sinkronisasi dengan baik, Koordinasi meliputi Disperindagkop, Dinas Perkebunan hingga Badan Perijinan Penanaman Modal Daerah (BPPMD),” katanya.

Menurut dia, jika semua fokus dan serius terhadap pengembangan produksi tersebut, dia sangat yakin pada 2015 Kaltim mampu memproduksi coklat dalam kemasan. Bahkan diharapkan saat Agrinex 2014, Kaltim sudah mampu menyajikan produk olahan kakao coklat, katanya.

“Mendukung hal tersebut, Balitbangda Kaltim siap memberikan pembinaan terhadap para petani kakao untuk memanfaatkan teknologi tepat guna,” ucapnya.

Selain itu, untuk menyukseskan produksi coklat di daerah, ke depan bukan hanya sebatas penelitian saja yang harus dilakukan, tetapi pemahaman penggunaan alat teknologi tepat guna tentang pengolahan coklat juga perlu dilakukan.

Sehingga, lanjutnya, petani kakao mampu memproduksi coklat yang berkualitas dan bernilai jual tinggi, katanya.

Dengan demikian diharapkan ekonomi petani kakao di Kaltim akan bangkit, sehingga kesejahteraan petani juga terwujud. Dan Balitbangda Kaltim akan terus memberikan motivasi kepada petani kakao di Kaltim, sehingga ke depan petani mampu memproduksi dan memasarkan bahan olahan yang telah dibuat, ujar Halda.(ant/rum)

Share