Pos Polantas Jalan Trunojoyo yang dirusak.(ant)
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Pelaku prusakan dua pos lalulintas yang dilakukan dua pria tak dikenal, sampai saat ini belum berhasil ditangkap. Pihak polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kedua pelaku tersebut yang telah membuat aksi teror pada masyarakat itu akan ditindak tegas.
“(Lengkapnya) silahkan dengan Kapolda Metro (Irjen Putut Bayuseno). Tapi (anggota) Polantas melaksanakan tugas dengan tegas, profesional, dan benar menindak pelanggar tapi sebaliknya malah diiperlakukan seperti penjahat padahal identitas jelas sebagai anggota Polantas,” kata Kepala Korps Lantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pudji Hartanto terkait perusakan Pos Polantas di Jalan Trunojoyo atau perempatan CSW dan di Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Peristiwa ini memang diduga terkait gesekan antara Polantas dengan oknum kesatuan lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto yang menjelaskan jika perusakan itu diduga buntut dari langkah Polantas menghentikan pengemudi sepeda motor di perempatan Kuningan beberapa saat sebelum kejadian.
Yakni pada Sabtu (8/2/2014) sekitar pukul 22.30 WIB saat anggota Polantas menutup sementara arus lalu lintas karena rombongan Wakil Presiden hendak melintas.
Saat itu ada pengendara motor berambut cepak berboncengan yang menyelonong dan kemudian dihentikan anggota Polantas. Tapi pengendara tersebut menolak dan terjadilah cekcok dan diakhiri pemukulan dan perkelaian.
Tak lama kemudian terjadilan insiden perusakan pos yang letaknya sangat strategis karena tak jauh dari Mabes Polri dan juga rumah dinas Kapolri itu.
“Menurut saya perlu dibuat aturan, kalau belum ada, siapapun yang melawan petugas-yang dalam posisi benar- dan kemudian merusak simbol pemerintah atau negara harus dihukum seberat-beratnya,” tambah Pudji.(bs/dan)