Ditemukan Desa Kuno di Kota Miami

penemuan desa tua di miamiPenemuan sebuah kompleks desa kuno Indian di pusat Kota Miami, AS.(cnn)

 

 

TRANSINDONESIA.co, Miami : Sebuah desa kuno prasejarah ditemukan di jantung kota Miami, AS, tepat di tengah-tengah gedung pencakar langit kawasan perkantoran dan apartemen mewah.

Desa kuno itu disebut sebagai tempat bermukimnya Suku Indian Tequesta pada 500-600 sebelum masehi (SM). Dulunya, daerah itu merupakan pertemuan Sungai Miami dan Teluk Biscayne. Suku Tequesta bermukim di situ hingga tahun 1700-an. Dari sejumlah lubang galian, ditemukan bekas-bekas bangunan tempat tinggal suku itu yang terbuat dari kayu pohon pinus.

“Dalam beberapa bulan terakhir ini, kami menyadari yang kami temukan bukan cuma lingkaran terisolasi, tetapi merupakan struktur terkait yang menjadi bagian dari seluruh kompleks permukiman,” ujar arkeologi Bob Carr.

Perusahaan tempat Carr bekerja ditunjuk untuk melakukan analisis bangunan situs bersejarah itu.

Ia memperkirakan, permukiman itu dulunya didiami ratusan orang hingga 1.000 orang.

“Mungkin ini kota prasejarah terbaik yang masih bertahan di bagian timur Amerika Utara,” kata Carr.

Sejak Oktober lalu, timnya telah menggali beberapa ribu lubang yang berukiran di batu kapur yang menjadi batuan dasar pembangunan Kota Miami.

Situs itu berada di dasar Royal Palm Hotel, salah satu resor mewah yang dibangun oleh pengembang legendaris Florida Henry Flagler pada akhir abad ke-19. Di bawah resort itu, ditemukan sejumlah potongan tembikar yang sudah terbenam selama ratusan tahun.

Persoalannya, dengan adanya penemuan itu, berarti proyek pembangunan Metropolitan Miami yang sudah dilakukan dalam satu dekade ini bisa batal. Awalnya, di kawasan itu akan dibangun Met Square, sebuah bangunan pertokoan dan perumahan mewah lengkap dengan bioskop. Tetapi, pejabat kota setempat masih harus menandatangani rencana akhir pembangunan itu.

Para pengembang telah mengusulkan untuk memotong bagian dari batu kapur, lalu membangun kembali struktur Tequesta di atasnya.

Ada juga masukan agar situs itu tetap seperti apa adanya untuk penelitian lebih lanjut. Namun, sejumlah rencana itu perlu mendapat persetujuan dari Dewan Pelestarian Sejarah Miami yang akan mengadakan pertemuan pada 14 Februari mendatang. Hasilnya akan dibawa ke Komisi Kota Miami.(cnn/fen)

Share