TRANSINDONESIA, Jakarta : Setelah sebelumnya bencana terkonsentrasi di Jakarta, kemudian Jawa Barat dan Jawa Tengah, kini Jawa Timur yang terjadi banjir dan longsor. Banjir bandang yang menyerang wilayah ini menyebabkan akses jalan dari Malang ke Kediri lumpuh.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan, banjir bandang terjadi di Desa Ngantang, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Jumat (31/1/2014) tadi malam. Beberapa desa di Kecamatan Pujon juga terjadi longsor.
“Pada pukul 17.30 telah terjadi tanah longsor di Dusun Talasan, Desa Sukomulyo, Pujon, Malang. Longsor kurang lebih 10 meter, sehingga menutupi sebagian jalan provinsi Pujon-Ngantang. Lalu lintas sistem buka tutup, namun masih bisa jalan,” kata Sutopo dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu (1/2/2014) pagi ini.
Sutopo menjelaskan, pada pukul 17.45 jembatan Dusun Kedungrejo arah ke Dusun Bendosari Kecamatan Pujon terputus. Satu operator eskavator (belum diketahui identitas) yang sedang memperbaiki eskavator di aliran sungai hanyut terbawa air. Hingga saat ini belum ditemukan.
Beberapa menit kemudian, tepatnya pukul 17.55 Sungai Konto di Dusun Tretes Ngepre meluap ke jalan raya Pujon -Ngantang. Akibatnya lalu lintas lumpuh.
Banjir bandang dan longsor ini mengakibatkan akses jalan Malang-Kediri lumpuh dan ditutup sementara. Termasuk memutus akses jalan Batu-Pujon. Jembatan utama di perbatasan Pujon-Ngantang hanyut, akibatnya memutus akses utama Pujon-Ngantang dan arah Kediri Jombang.
Di tempat lain jalan Pantura Surabaya -Banyuangi untuk sementara ditutup akibat banjir bandang dari Gunung Ringgit di Kabupaten Situbondo. Banjir ini juga menggenangi pemukiman penduduk kurang lebih 1.100 kepala keluarga.
Sementara itu evakuasi korban longsor di Kabupaten Jombang masih dilanjutkan. Total korban 16 orang , dengan 2 orang selamat, 12 orang meninggal dunia dan 2 orang masih tertimbun longsor.
BPBD Provinsi Jatim bersama BPBD kabupaten, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Badan Meteorologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada bulan Februari 2014 ini, hujan sangat tinggi berpotensi terjadi Jatim bagian utara. Karena itu, masyarakat diimbau terus waspada.(bs/tar)