Tahanan Korupsi Keluar Rutan Tanpa Pengawalan

Dia hanya meminta ke Bukittinggi untuk terapi akupuntur. Dan kami bilang kan, negara saja bisa dibohongi sama dia, apalagi kita petugas yang tak memiliki kemampuan apa-apa untuk lihat dia sakit atau tidak

TRANSINDONESIA.CO | PADANG – Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Dwi Prasetyo, mengakui ada kelalaian yang dilakukan jajarannya sehingga membiarkan seorang tahanan korupsi keluar tanpa pengawalan. Yusafni, mantan pejabat di Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang, dan Permukiman Sumbar yang terbukti bersalah dalam kasus Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif senilai Rp 62,5 miliar ketahuan ‘bersantai’ di luar Rutan Anak Aia.

Yusafni tertangkap kamera sedang berada di Padang Panjang, Sumbar akhir pekan lalu. Tahanan korupsi yang sudah mendapat vonis 9 tahun penjara tersebut bahkan sempat pergi ke Kota Bukittinggi bersama keluarganya dengan alasan izin berobat.

Minimnya petugas jaga sempat dilontarkan Kakanwil Kemenkumham sebagai salah satu alasan Yusafni ‘dilepas’ tanpa pengawalan petugas. Izin kepada Yusafni juga hanya diberikan oleh petugas jaga, tanpa pemberitahuan kepada Kepala Rutan Anak Aia dan Kakanwil Kemenkumham Sumbar.

“Dia hanya meminta ke Bukittinggi untuk terapi akupuntur. Dan kami bilang kan, negara saja bisa dibohongi sama dia, apalagi kita petugas yang tak memiliki kemampuan apa-apa untuk lihat dia sakit atau tidak,” kata Dwi di kantornya, Rabu 11 Juli 2018.

Selain mengakui adanya kesalahan prosedur dalam pemberian izin keluar tahanan, Dwi juga menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap seluruh petugas yang terlibat. Ia menjanjikan dalam waktu 14 hari proses investigasi bisa rampung. Pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap Yusafni sendiri sebagai terpidana yang mencicip ‘udara bebas’ akhir pekan kemarin.

Perginya Yusafni dari Rutan Anak Aia ini diketahui setelah beredar sebuah foto yang menunjukkan seorang terpidana korupsi yang divonis 9 tahun penjara sedang ‘bersantai’ di luar rutan. Pria yang tampak dalam foto tersebut adalah Yusafni, mantan pejabat di Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Permukiman Sumbar yang terbukti bersalah dalam kasus Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif senilai Rp 62,5 miliar.

Meski sudah divonis bersalah, Yusafni belum dieksekusi menuju Lembaga Permasyarakatan (LP) tempatnya nanti menjalani hukuman. Keberadaan Yusafni di luar rutan menjadi heboh setelah sebuah foto menunjukkan dirinya yang mengenakan topi berjalan dari mobil menuju sebuah bangunan.[ROL]

Share
Leave a comment