Pascagempa Poso Puluhan Rumah Warga Rusak

TRANSINDONESIA.CO JAKARTA – Hingga Selasa 30 Mei 2017 pagi tadi, pemerintah setempat terus melakukan pendataan di lapangan, khususnya jumlah kerusakan dan korban jiwa.

“Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa puluhan rumah warga di wilayah Kabupaten Poso mengalami retak-retak atau rusak ringan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya kepada Transindonesia.co, Selasa 30 Mei 2017.

Berdasarkan analisis peta gempa, Kabupaten Poso terdampak gempa keras dengan intensitas V – VI MMI.

Ilustrasi

Data sementara BPBD melansir dampak di Desa Sedoa, Lore Utara-Timur, Poso sebagai berikut, Desa Sedoa 2 warga luka berat dan 1 luka ringan, 1 gereja dan 1 polindes roboh, dan puluhan rumah warga retak.

Dampak di Desa Alitupu mencakup 1 rumah roboh dan 1 warga usia senja mengalami luka berat, sedangkan di Desa Wuasa, 3 rumah retak dan rekahan tanah yang mengeluarkan lumpur dan bau belerang. Pantauan BPBD, wilayah Lore Utara-Timur merupakan wilayah yang mengalami kerusakan terparah.

Sementara itu di wilayah Kota Poso, sebagian depan bangunan BNI roboh dan jembatan panjang yang berlokasi di dekat pos ‘smaker’ retak.

Pada wilayah Poso Pesisir, kerusakan terjadi di Desa Towu, yang terdiri dari 2 rumah warga roboh, 19 rumah warga retak serta 1 korban luka. Kerusakan di wilayah Poso Pesisir Utara mencakup Desa Kilo (1 rumah waga roboh), Desa Bakti Agung (1 rumah roboh), Desa Tambrana (pagar dan bangunan di SMP 2 roboh).

Pemerintah setempat juga melaporkan bahwa bangunan parkir milik polsek di wilayah Kecamatan Lage, Poso, roboh, sedangkan tidak ada dampak kerusakan maupun korban di wilayah Poso Pesisir Selatan, seperti Pamona dan Lore Tengah.

Upaya penanganan darurat, BPBD telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan dinas-dinas terkait dan pihak kepolisian. BNPB juga terus memonitor perkembangan lapangan dan penanganan darurat pascagempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah betangkat ke Poso untuk mendampingi BPBD. BPBD masih melakukan pendataan dampak gempa.

Sebelumnya, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan gempa berkekuatan 6,6 yang belokasi di 38 kilometer Barat Laut Poso, 58 kilometer Timur Laut Sigi atau 75 kilometer di Tenggara Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin 29 Mei 2017, pukul 21.35 WIB.

“Pusat gempa di darat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 14 kali dengan intensitas gempa yang terus mengecil. Hal ini adalah alamiah dimana sistem lempeng mencari keseimbangan setelah terjadi gempa,” kata Sutopo.[SAF]

Share
Leave a comment