SDM Aset Utama Bangsa?

TRANSINDONESIA.CO – Sumber Daya Manusia (SDM) benarkah merupakan aset utama suatu bangsa? Kalau jawabanya ya, maka SDM seperti apa yang dapat menjadi aset utama? Sedangkan manusia bisa juga menjadi perusak, penghancur bahkan pemusnah yang lebih parah dari mahkluk-mahkluk lainnya.

Kecerdasan, kepiawaian  dan kekayaan tatkala tidak berhati nurani akan menjadi jahat. Hati nurani manusia akan tergerus menjadi jahat tidak peka dan peduli akan sesamanya tatkala dikuasai kebencian.

Rasa iri, dengki akan menguasai dirinya, susah melihat orang senang dansenang melihat orang susah (SMS).

Ilustrasi
Ilustrasi

Kaum SMS ini sebenarnya golongan balung kere. Pecundang yang perusak otak dan hatinya dikuasai iri dengki yang akan menjurus pada kebencian. Manusia-manusia SMS bukan aset tetapi benalu, kecerdasan dan kekuasaannya sebagai pendukung kejahatanya.

Kita melihat contoh pada film atau cerita super hero, mereka mempunyai lawan yang seimbang bahkan lebih kuat dan lebih hebat dan kejahatannya sangat dahsyat.

SDM yang menjadi aset utama bangsa adalah SDM yang memiliki integritas, kesadaran, tanggungjwab dan disiplin serta memiliki prestasi yang layak diunggulkan.

Mencapai semuanya memang bukan hal mudah, namun itulah yang semestinya dicanangkan dalam membangun manusia. Karena manusia ini lahir bagai tabularasa, akan kemana ia diisi atau dibawa.

Sistem-sistem yang ada adalah bertujuan membangun manusia, bukan sebatas membangun infrastruktur. Manusia ini tatkala dikuasai kaum-kaum SMS mereka akan dipengaruhi bahkan di cetak menjadi kaum sejenisnya. Merusak, menghancurkan, memusnahkan, dan bahagia hancur bersama.

Pada pendidikanlah masa depan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu upaya membangun manusia.  Pendidikan dna lembaga-lembaga pendukung semestinya menjadi simbol kemuliaan bagi pemanusiaan. Yang mendidik melatih dan membuat manusia menjadi berintegritas, memiliki karakter, berprestasi dan dapat diunggulkan yang penuh dengan kesadaran, tanggungjawab dan disiplin.

SDM ini akan menyadarkan, memotivasi, membangkitkan potensi bukan amarah, memberi solusi yang peka dan peduli akan kemanusiaan dan pembangunan manusia.[CDL-13052016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment