Hembusan Kebencian: Pembuskan dan Pembunuhan Karakter

TRANSINDONESIA.CO – Sumber daya merupakan potensi konflik terbesar yang mampu mempengaruhi pikiran, emosi dan solidaritas seseorang atau sekelompok orang untuk memberi label, melalui prasangka dan penghakiman.

Label-labael ini dihembuskan melalui isu-isu yang belm tentu benar namun diyakini kebenaranya. Hembusan-hembusan kebencian ini akan memicu konflik dengan memutar balikan fakta sehingga saling menyerang saling menghakimi dan bahkan saling membunuh karakter.

Pada birokrasi potensi konflik terbesar adalah perebutan jabatan. Karena pada jabatan akan melekat kekuasaan, kewenangan dalam mengelola, memberdayakan dan mengeksploitasi bahkan mendistribusi sumber daya.

Ilustrasi
Ilustrasi

Jabatan-jabatan pada birokrasi yang patrimonial atau pendekatan-pendekatan personal maka cara-cara membayar dan masuk dalam klik akan menjadu andalan dan unggulan. Sehebat dan sebaik apapun prestasinya akan disingkirkan bahkan dimatikan.

Sumber daya dalam birokrasi yang patrimonial merupakan peluang dan potensi untuk korupsi. Kesempatan, peluang dan hak istimewa untuk terus korupsi dipertahankan mati-matian oleh kelompok-kelompok status quo, oleh ndoro-ndoro yang sudah menikmati dan mblegedu di zona nyaman.

Mereka akan menabur kebencian dan menghembuskan pembusukan dan pembunuhan karakter bagi siapa saja yang akan merobah atau menggesernya.

Jangankan sampai merubah, baru ngambus saja sudah akan mencak-mencak dan melaporkan ke seluruh seantro kroninya, hanya saja mereka lupa laporan dan hembusan kebencian justeru menjatuhkan wibawa dan harga dirinya karena sama dengan memamerkan ketololannya.[CDL-13052016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment