Empat DPO Pemerintah Tewas Ditembak di Makkah

Polisi Arab Saudi.(ist)
Polisi Arab Saudi.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Empat teroris yang tewas dalam serangan yang dilancarkan pasukan keamanan di tempat persembunyian dekat Mekkah, pada Kamis (5/5/2016) lalu telah teridentifikasi sebagai warga Arab Saudi.

Sebagaimana diumumkan Kementerian Dalam Negeri negara tersebut, keempatnya dikenal memiliki pandangan ektremis dan terlibat dalam sejumlah operasi teror.

Kementerian Dalam Negeri negara itu juga mengatakan empat orang tersebut juga masuk dalam daftar teroris yang dicari pemerintah. Salah satu militan paling dicari adalah Saeed Ayed Al-Do’air Al-Shahrani (46 tahun) yang disebut Kementerian Dalam Negeri Saudi sebagai orang paling dicari pada Februari.

Seperti dilansir Arab News pada Sabtu (7/5/2016), yang mengutip pernyataan Mayor Jenderal Mansour Al-Turki, jubir Kementerian Dalam Negeri Saudi Al-Shahrani terlibat dalam pemboman di masjid yang digunakan oleh Pasukan Darurat Khusus Saudi di Asir pada Agustus tahun lalu, pemboman di Masjid Najran Al-Mash (Oktober), dan pembunuhan terhadap pensiunan petugas keamanan.

Sedangkan lainnya yakni Mubarak Abdullah Fahaq Al-Dosari (25), namanya juga masuk ke dalam daftar pencarian orang dan telah menjadi buronan sejak September 2015, dan Mohammed Suleiman Al-Saqri Al-Enezi (46).

Al-Enezi dicari lantaran dikaitkan dengan penembakan di dalam Masjid Al-Mustafa di Provinsi Al-Ahsa pada November tahun lalu. Pemboman Masjid Dammam Al-Anoud (Mei 2015) dan pemboman Masjid Aqadeeh Ali bin Abi Talib di Provinsi Al-Qatif di bulan yang sama. Enezi merupakan ahli merakit bom.

Adapun teroris keempat yang tewas adalah Adel Abdullah Ibrahim Al-Mejmai (27) yang pernah tertangkap pada September 2012 dalam kasus demonstrasi di Qassim yang meminta pembebasan beberapa tahanan.

Al-Mejmai dikaitkan dengan Yasser Al-Houdi yang terbunuh di Bisa pekan lalu. Al-Mejmai kerap menyamar sebagai perempuan dan selalu menyandang bom ikat pinggang. Jubir Kementerian Dalam Negeri mengatakan pasukan keamanan berhasil menyita sejumlah barang di tempat persembunyian mereka di Makkah.

Selain itu termasuk dua bom ikat pinggang, 15 alat peledak, empat buah senapan AK, dua pistol, amunisi, dan dua tas berisi bubuk alumunium dan potongan logam yang dipakai sebagai bagian dari alat peledak yang telah diimprovisasi.[Fen]

Share
Leave a comment