BBM Turun, Harga Bahan Pokok di Ternate Naik

TRANSINDONESIA.CO – Meski BBM turun, namun harga bahan pokok masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara mengalami kenaikan, menyusul keputusan pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BMM) terhitung 1 April 2016.

“Harga bahan pokok masyarakat seperti harga minyak kelapa curah dan gula pasir mengalami kenaikan, sedangkan harga beras, terigu dan lainnya masih stabil,” kata salah pedagang di Pasar Sentra Gamalama, Riswan, di Ternate, Selasa (5/4/2016).

Dia mengatakan, para pedagang beralasan karena sejumlah agen minyak kelapa dan gula mengalami kenaikan. Gula pasir misalnya, ukuran 50 Kg seharga Rp 560.000 naik menjadi Rp605.000.

Pedagang pasar tradisional.[Dok]
Pedagang pasar tradisional.[Dok]
Begitu juga minyak kelapa sebelumnya Rp210.000/ galon ukuran 25 Kg naik menjadi Rp220.000/galon, sedangkan untuk harga bahan pokok masyarakat lainnya seperti gula pasir dan terigu masih stabil.

“Harga gula pasir dan kebutuhan pokok dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal ini dipicu permintaan pasar yang selalu meningkat atau stok barang yang sedikit sehingga hukum ekonomi berlaku,” ujar Riswan.

Gula menjadi komoditi utama sebagai bahan baku pemanis makanan maupun minuman, sedangkan minyak kelapa mengalami kenaikan harga karena 2016 ini produksi CPO diprediksi menurun.

Selain akibat anomali cuaca, kebun kelapa sawit pada 2016 ternyata banyak memasuki umur replanting, baik Indonesia maupun Malaysia yang lahannya cukup luas.

Sedangkan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi diturunkan 3 persen oleh pemerintan pusat sejak Jumat (1/4/2016).

Namun, pengecer depot masih memepertahankan harga lama yakni Rp9.000/ liter. Khususnya Kota Ternate, seluruh pengusaha SPBU telah menurunkan harga BBM setelah penetapan resmi pemerintah.

Pengelola SPBU Kalumata, Fauzi ketika menyatakan, harga BBM jenis premium pasca penetapan Rp6.450/ liter dari harga sebelumnya Rp6.650/ liter dan solar Rp5.150/liter yang sebelumnya Rp5.650/liter dan pertalite Rp 7.300/liter hanya turun Rp200.

Sedangkan, pertamax hanya Rp200 dan tidak ada penyebab penurunan harga BBM, artinya tidak berpengaruh pada suplainya BBM dari Pertamina induk di Jambula, sebab stok BBM kategori aman.[Ant/Jei]

Share
Leave a comment