Wagub Jakarta Ancam Tutup Grand Hotel Paragon

TRANSINDONESIA.CO – Tempat hiburan malam milik Ahok yang dikelola oleh I, Kamis (25/2/2016) dini hari digerebek oleh tim gabungan dan berhasil meringkus 50 tamu Grand Hotel Paragon.

Tim Gabungan ang langsung dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dengan cara langsung melakukan tes urine dilokasi hiburan itu, tidak menemukan prostitusi yang special memperkerjakan perempuan seks komersial (PSK) import, seperti dari Tiongkok (cungkok), Vietnam, Filipina dan Uzbekistan.

“Paragon itu spesialisnya perempuan import,” kata salah seorang warga Jakarta yang kerap mendatangi tempat hiburan malam.

Petugas saat melakukan razia narkoba ditempat hiburan.(dok)
Petugas saat melakukan razia narkoba ditempat hiburan.(dok)

Sedangkan Djarot Saiful Hidayat, mengancam akan menutup Paragon tersebut.

“Hasilnya 50 orang positif narkoba. Grand Paragon kemungkinan bisa kita tutup,” kata Djarot wartawan di Sun City KTV and Hotel di lantai 6 Gedung Lindeteves Trade Center (LTC), Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.

Sedang di Sun City petugas hanya mendapatkan 1 orang positif narkoba. “Kalau di sini (Sun City KTV and Hotel) lebih bersih. Cuma satu yang terindikasi. Lebih banyak di Paragon. Operasi ini sudah kita siapkan sebelumnya,” sambungnya.

Saat memantau proses razia di Grand Paragon Hotel, Djarot juga mengaku melihat ada seorang pegawai pemerintah.

“Saya tadi ketemu pegawai BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) kok ketemu di sana. Bencananya di mana, eh dia di sana,” sindirnya.

Di tempat yang sama Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto mengatakan, ada 552 orang aparat yang terlibat dalam razia di dua lokasi tersebut. Selain polisi, operasi ini juga melibatkan aparat TNI dari Pomdam Jaya, serta perwakilan dari BNN dan BNP2TKI.

“Hasil razia narkoba tempat karaoke Paragon dan Sun city yang positif sebanyak 51 orang. Saat ini ke 51 orang itu sudah dibawa ke Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan pendalaman,” terang Eko.

Barang bukti narkoba menurut Eko hanya ditemukan di Paragon. Namun untuk jenis dan jumlahnya masih dalam pendataan. “Ada tapi masih dalam pendataan (barang bukti dari Paragon),” ujar Eko.

Untuk proses selanjutnya, semua yang kini tengah dalam pemeriksaan akan menunggu hasil assestment. Ini terkait dengan rehabilitasi untuk para pengguna narkoba.

“Paginya setelah selesai pemeriksaan oleh penyidik maka akan ditindaklanjuti dengan assesment oleh tim gabungan. Ada jaksa, BNNP, Polri dan dokter. Setelah itu baru keluar hasilnya dalam betuk rekomendasi rehabilitasi pusat panti rehabilitasi pemerintah atau swasta,” ucapnya.

“Dan juga dibuatkan surat pernyataan tidak akan mengulangi kembali,” sambungnya.

Perlu diingat, sayangnya razia dilakukan saat pemberitaan mulai ramai dan tidak malam Sabtu atau Minggu. Karena malam-malam biasa tamu memang sepi. Dan razia tak menyentuh prostitusi wanita import.[Kds/Fya]

Share
Leave a comment