Penggusuran Kalijodo “Program Bangun Tidur Ahok”

TRANSINDONESIA.CO – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, mempertanyakan apa yang ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seputar kasus penggusuran lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara. Sosok yang dicermatinya yakni pemangku jabatan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kata Taufik, seharusnya ada langkah-langkah strategis lebih terperinci dari Ahok ke depannya jika benar-benar Kalijodo ingin ditertibkan. Di antaranya, menginventarisir sejumlah lokalisasi dan mencari jalan keluarnya.

Jangan sampai, kata dia, justru lokalisasi Kalijodo cuma pindah lokasi saja tanpa ada penyelesaian berkelanjutan. Hal inilah yang disebutnya sebagai program yang terlalu memaksakan.

Kawasan Kalijodo mulai sepi.[Ist]
Kawasan Kalijodo mulai sepi.[Ist]
“Ini kan macam program dadakan. Bangun tidur, baca koran terus lihat berita dan memilih untuk bertindak, tanpa ada rencana matang. Ini kan berawal dari kasus Fortuner, pelakunya minum mabuk di Kalijodo dan membuat tewas lalu diberantas wilayahnya,” kata Taufik saat diwawancarai tvOne, Sabtu (20/2/2016) malam.

Dia mengatakan, jika benar Ahok berniat ingin memulihkan jalur hijau di Jakarta, seharusnya dilakukan cara-cara yang matang dan elegan.

“Diinventarisir dulu jalur hijau, kalau ada yang sudah sertifikat dilakukan pembebasan lahan dan mesti dibayar. Lalu kalau pemberantasan lokalisasi, dipastikan dulu apakah para PSK atau warga di sana bisa berprofesi lain, dilatih. Intinya alih profesi, jangan alih lokasi,” kata dia.[Viv/Met]

Share
Leave a comment