Mungkinkah Wayang Beraksi Tanpa Dalang?

TRANSINDONESIA.CO – Wayang tampil dalam panggung karena ada dalangnya yang mengatur, menata, menggerakan dan memainkan karakternya.

Dalam kehidupan manusia sebagai mahkluk sosial dan produk dari management atau penataan mauoun pengaturan dari kehidupan sehari hari dalam pemenuhan kebutuhan hingga konflik sosial.

Pertanyaanya siapa yang mendesign atau siapa yang memanage? Memanage atau mendesign keteraturan sosial hingga konflik sosial memerlukan adanya power maupun kekuatan yang menggerakannya.

Kekuatan-kekuatan dalam pergerakan ini juga diperlukan ada niat, ide2, pemikirian atau angan-angan bahkan apa yang semestinya dan hendak dilakukan.

Ide dan power digerakan dari para aktor intelektual atau pemimpin baik formal maupun non formal. Merekalah yang mengatur, menjadikan ide akan bergerak dan menggerakan.

Siapa yang digerakan? Yang digerakan adalah orang-orang yang sepaham atau yang sepakat dengan ide atau gagasan tetsebut.

Ilustrasi
Ilustrasi

Penggerak dari power bisa berupa uang, barang maupun pemberian jasa dan janji akan menjadi pengharapan. Ide atau pemikiran bisa saja dari hal-hal kecil yang mampu mengggerakan kesadaran seseorang dari persaamaan senasib dan sepenanggungan yang mampu menstimuli.

Kemampuan membuat pengaruh dan memberikan suatu kesepahaman sehingga ada loyalitas mengikuti atau menurutinya menjadikan bagai snow ball yang bisa bergulir ke segala penjuru.

Ide-ide positif  bagi kemaslahatan banyak orang akan menjadi harapan bagi peningkatan kualitas hidup. Namun sebaliknya, bila bertujuan membentur-benturkan dan merusak keteraturan sosial ini justru dapat menjadi perusakan baik secara sistem dan material bahkan secara mental spriritual.

Kerusakan dampak dari design yang kontra produktifpun akan bagai diaspora yang menyebar ke mana-mana.

Sang dalang biasanya mampu mengatur, menggerakan bahkan memainkan peran dari orang-orang yang loyal serta mau memerankan ide-idenya. Pemahaman makna di balik suatu fenomena akan menjadi pencegah atau pemberdaya bagi sesuatu yang dihembuskan atau digulirkan.

Apa yang nampak dalam fenomena adalah karya sang dalang untuk memahami, bukan hal mudah apalagi diaktori kaum cendekia yang memilki kemampuan dan didukung teknologi.(CDL-Jkt261215)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment