611 Kali Digoyang Gempa Halmahera, 9.610 Orang Mengungsi, 934 Rumah Rusak

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Gempa terus menerus yang mengguncang Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, sejak 16 – 25 Noember 2015 masih dirasakan masyarakat. Dimana frekuensi gempa yang dirasakan menurun dibandingkan sebelumnya, total terjadi 611 kali gempa.

“Saat ini masih terdapat 9.610 jiwa mengungsi yang tersebar di 19 desa di Kecamatan Jailolo Kab Halmahera Barat. Saat siang hari pengungsi berkurang karena bekerja melakukan aktivitasnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya yang diterima Transindonesia.co.

Menurutna, dampak gempa menyebabkan 934 rumah rusak yaitu 237 rusak berat, 193 rusak sedang dan 504 rusak ringan. Tercatat 11 gedung fasilitas umum juga rusak.

“Ada retakan sepanjang 500 meter di Ds. Galala,” terangnya.

Penanganan darurat masih dilakukan. Bupati Halmahera Barat telah menetapkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari (21Nopember – 6 Desember 2015), sebanyak 75 personil dari tim gabungan dikerahkan. Gubernur Malut melalui BPBD Malut telah memberikan bantuan 400 dus mie instan dan 400 dos air minum kemasan.

Begitu juga logistik di BPBD Halmahera Barat didistribusikan ke pos pengungsian. Semua bantuan dikoordinir BPBD Halmahera Barat. Telah dibentuknya Tim verifikasi kerusakan rumah yang beranggotakan Tim BNPB, BPBD Kabupaten, Dinas PU, TNI/POLRI, aparat desa.

“Hingga saat ini masih beredar informasi yang menyesatkan bahwa akan ada gempa besar susulan dan tsunami sehingga masyarakat resah. Beberapa warga menyelamatkan diri ke hutan akibat ada isu tersebut,” katanya.

Masyarakat dihimbau waspada. Tidak perlu panik. Tipe gempa di Halmahera Barat adalah tipe Swarm yaitu gempa dengan magnitudo kecil yang berlangsung terus menerus tanpa ada gempa besar. Adanya gempa-gempa kecil (di bawah 5 SR) dengan kedalaman dangkal menyebabkan guncangan keras tetapi lokal. Kecil kemungkinan terjadi gempa yang besar untuk saat ini.(Kum)

Share
Leave a comment