Yamaha: Rossi Bukan Pembalap Kotor

Drama Rossi tendang Marquez
Drama Rossi tendang Marquez

TRANSINDONESIA.CO – Pembalap Yamaha, Valentino Rossi mendapat penalti 3 poin (total mengumpulkan 4), yang akhirnya membuat dia start terbelakang pada balapan MotoGP Valencia. Itu merupakan buntut dari insiden dengan pembalap Honda, Marc Marquez.

Managing director Yamaha Moto Racing, Lin Jarvis mengakui bahwa aksi “tendang” Rossi kepada Marquez tak dapat dibenarkan. Namun, dia juga kecewa dengan hukuman berat yang diterima Rossi. Apalagi, usaha mereka untuk banding mentok.

“Kami tak bisa menyangkal apa yang dilakukan Valentino adalah sesuatu yang tak ingin kami lihat di MotoGP. Tapi di saat bersamaan, kami merasa hukuman penalti untuknya cukup kejam, khususnya karena dia bukanlah pembalap kotor,” ucap Jarvis dilansir Crash.

“Sebagai tim, kami mengajukan banding kepada FIM. Mereka mendengar dia (Rossi), juga berkonsultasi dengan race direction, Marc Marquez, dan Honda. Akhirnya, setelah 45 menit, kami mendapat hasil, yaitu banding ditolak,” sambungnya.

Jarvis mengatakan pihaknya legowo dengan kenyataan Rossi start dari posisi terakhir pada balapan pamungkas musim ini. “Saat steward FIM menolak banding dan setuju dengan keputusan awal, maka tak bisa diganggu gugat lagi,” kata dia.

Aksi Rossi yang dianggap “menendang” Marquez sendiri merupakan buah dari perseteruannya dengan Marquez. The Doctor kesal, juara dunia MotoGP dua musim terakhir itu membiarkan Lorenzo melaju dan memilih untuk merecoki dia.

Kendati hukuman tak terhindarkan, Rossi tak henti-hentinya mendapat dukungan dari banyak pihak. Bahkan ratusan ribu netizen telah menandatangani petisi, yang ditujukan kepada direktur balap MotoGP Mike Webb. Mereka meminta hukuman penalti dicabut.(Viv/Nik)

Share
Leave a comment