Dua Ribu Ha Hutan Kalsel Terbakar

Pembakaran hutan.(dok)
Pembakaran hutan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan (Kalsel) selama musim kemarau 2015 diperkirakan sudah mencapai dua ribu hektare yang tersebar hampir di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini.

Komandan Korem 101/Antasari, Kolonel (inf) Muhammad Abduh Ras mengatakan, untuk mengatasi kebakaran lahan agar tidak terus meluas, pihaknya telah membangun kanal-kanal untuk memudahkan tim pemadam kebakaran mendapatkan air.

“Titik api kini telah jauh berkurang, dari sebelumnya 1.630 titik, behasil dipadamkan sekitar 1.570 titik,” katanya di Banjarmasin Kamis (1/10/2015).

Menurut dia, upaya pemadaman titik api, diutamakan di areal Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan sekitarnya, untuk mengurangi gangguan penerbangan.

“Selain membangun kanal, kita juga melakukan normalisasi sungai-sungai, dengan harapan pemadaman bisa dilakukan hingga ke dasar-dasar kawasan gambut yang terbakar,” katanya.

Kebakaran lahan dan hutan, kata dia, telah merugikan banyak pihak, bukan hanya tenaga yang dikerahkan mulai TNI/Polri, sampai relawan atau masyarakat juga biaya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, mengatasi kebakaran lahan di beberapa daerah di Indonesia telah menghabiskan sekitar Rp385 miliar.

Sehingga, kata Danrem, masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dan menyadari bahaya kabut dengan tidak melakukan pembakaran secara sengaja.

Berdasarkan data BNPB,hingga 30 September, titik api di pulau Sumatera dan Kalimantan dalam seminggu terakhir terjadi penurunan, namun kondisi asap masih cukup tebal.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Tarmizi A Karim meninjau pembangunan kanal sepanjang sembilan kilometer di dua titik yaitu di Desa Gunung Damar dan di sekitar Rumah Sakit Sambang Lihum.

Menurut Tarmizi, pembangunan kanal di lahan gambut tersebut menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kebakaran lahan yang terjadi di sekitar daerah tersebut.

“Berdasarkan desain yang telah ditetapkan, bakal dibangun kanal sepanjang sembilan kilometer lebih dan kini sekitar 3 kilometer sudah dilaksanakan,” katanya.

Diharapkan, kanal dan embung tersebut mampu menampung air, untuk memudahkan pemadaman titik api yang kini sering terjadi di sekitar wilayah Bandara Syamsudin Noor.(Ant/Tan)

Share
Leave a comment