Diam: Kejahatan, Penghianatan atau Pengecut?

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Diam tatkala berkolusi dengan kejahatan adalah kejahatan. Diam karena ilmu telah terbeli menjadi penghianatan.

Diam bukan berarti emas? Diam sebagai bentuk pilihan atau kepentingan. Diam bukan lagi didiamkan. Diam juga menjadi kerusakan dan banyak hal yang tidak lagi peduli terhadap hidup dan kehidupan.

Diam bisa juga karena ketakutan yang menunjukan kepengecutan. Sikap-sikap menjadi pengecut ini juga menjadi bagian masalah.

Diam menjadi masalah, entah ketidak tahuan, takut, terbeli atau ada persekongkolan. Diam bukan lagi tanda sebagai emas. Diam bagi aparatur penyelenggara negara menunjukan ketidak manusiawian kita terhadap para manusia.

Diam akan membuahkan gangguan, kesakitan, kesekaratan bahkan menjadi kematian. Diam berarti juga membiarkan dan melakukan pembiaran.

Diam … diam dan diam menunjukan sikap masa bodoh dan sebagai awal kehancuran. Pemimpin yang banyak diam, menunjukan kelemahan.

Berdampak pada terjadinya kesenjangan, kejahatan, penghianatan, sikap pengecut yang tidak lagi peka dan peduli.(CDL-Jkt220915)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment