Polisi Datangi Yayasan Penipu 47 Calon Haji di Bekasi

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Anggota Kriminal Khusus (Krimsus) Polresta Bekasi Kota, mendatangi rumah pelaku penipuan terhadap 47 calon haji di Kompleks Trans Angkatan Darat (Transad), Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/5/2015), tetapi para pelaku yang masih berstatus terlapor, tidak berada ditempat.

Kepolisian bersama dengan Ketua RW setempat Agus Bowo dan kuasa hukum 47 calon jamaah haji, Ikhsan Abdullah, berusaha masuk ke dalam rumah tersangka atas nama AS.

“Hari ini, kepolisian ingin melakukan penggeledahan ke rumah tersangka. Namun, para pelaku tidak berada di rumah,” ujar kuasa hukum Ikhsan Abdullah, Senin (18/5/2015).

Dilokasi hanya ada karyawan yayasan bernama Wawan (24) yang menunggu rumah tersebut. Rumah ini dijadikan sebagai kantor Yayasan As Sa’adah, yang telah menipu 47 calon haji dengan kerugian materi mencapai Rp1,5 miliar.

“Sejak pagi tadi pemilik rumah pergi keluar. Saya enggak tahu ke mana,” kata Wawan yang bekerja selama dua tahun di rumah tersebut.

Wawan mengatakan, saat ini di dalam rumah hanya ada Fatimah, anak dari AS.

Menurut Ikhsan Abdullah, laporan mereka tercatat dalam LP/702/K/IV/2014/SPKT/Resta Bks Kota pada 12 April 2014 lalu. Dalam LP tersebut mereka melaporkan penipuan yang dilakukan yayasan sehingga menderita kerugian hingga total mencapai Rp 1,5 miliar.

Dia mengatakan, Yayasan As Sa’adah ini dikelola oleh satu keluarga, yakni AS (pemilik yayasan), RH (istri AS) dan AA (anak). Hingga kini, status ketiganya masih terlapor.

Para calon jamaah haji itu telah dijanjikan akan diberangkatkan sejak 2011 lalu ke tanah suci namun hingga kini belum juga terwujud.

Berdasarkan keterangan Ketua RW setempat, Agus Bowo, kebanyakan warga di luar wilayahnya yang menjadi korban penipuan.

“Tidak warga sekitar kami yang menjadi korban. Kebanyakan berasal dari Kabupaten Bekasi, Jakarta Timur, Tangerang,” kata Agus.

Pihaknya pun, kata Agus, baru-baru ini saja mengetahui ada kegiatan pelayanan umroh dan haji di wilayahnya.

“Kami tahu memang ada kegiatan pengajian di rumah tersebut dan sudah berlangsung lama. Namun, ada jasa pelayanan haji dan umroh, baru tahu baru-baru ini saja setelah ramai di media massa,” katanya.

Kepolisian bersama dengan ketua RW sempat mengecek ke dalam rumah sekitar 15 menit namun tidak ditemukan pemilik yayasan.(sp/min)

Share
Leave a comment