Uji Nyali Keluar dari Zona Nyaman

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Memulai hal yang baru, yang berbeda bahkan bertentangan dengan yang sudah lama dilakukan (yang sudah menjadi kebiasaan) memerlukan keberanian, keteguhan, konsistensi bahkan kerelaan untuk berkorban.

Zona nyaman membuat terlena, terlelap karena kenyamanannya yang ingin terus dipertahankan.

Kelompok-kelompok zona nyaman ini takut kehilangan previlagenya dan kenyamananan yang mencandui mereka. Maka kelompok zona nyaman ini akan berusaha sekuat tenaga menghambat perubahan.

Tatkala sadar dan berani berupaya keluar dari zona nyaman, berarti ada harapan untuk terus hidup tumbuh dan berkembang, karena mampu mengikuti dan menyesuaikan perkembangan zaman.

Dimana diperlukannya perubahan menyangkut:,

1.Kreatifitas, dalam konteks perubahan adalah kemampuan menemukan solusi atau memodfikasi yang ada dan lama atau menemukan yang baru yang dapat dikategorikan sebagai bentk baru yang lebih cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan mudah diakses dibandingkan dengan pola atau cara yang lama.

  1. Kecerdasan, dalam konteks perubahan adalah kemampuan atau kompetensi baik secara administrasi maupun operasional yang mampu diunggulkan atau mempunyai spesifikasi atau keunggulan yang lebh bila dibandingkan dengan kompetitornya maupun mitranya.
  2. Konsstensi, dalam konteks perubahan adalah kesadran yang terfokus terus untuk menjadi maju menumbuh kembangkan segala hal baru yang merupakan citra dari sikap yang teguh dan bertanggungjwab akan hidup dan kehidupan untuk terus bertahan bahkan tumbuh dan berkembang melampaui yang lainya.
  3. Kerelaan berkorban, dalam konteks perubahan adalah kesadaran dan tanggung jawab moral untuk meninggalkan zona nyaman menuju tata yang baru, memerlukan proses dan perjuangan panjang terkadang melelahkan dan menuntut pengorbanan harta benda, waktu bahkan jiwa raga.
  4. Keberanian melakukan perubahan merupakan sikap yang penuh tanggungjawab untuk memperbaiki kesalahan, siap dimasa kini dan menyiapkan masa depan yang lebih baik, tentu saja berani menghadapi kelompok-kelompok status quo dan preman yang kuat dan hebat dalam menghembuskan sikap anti perubahan.(CDL-Jkt280315)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment