Ini Capres Suriname Keturunan Banyumas

Raymond Sapoen.(ist)
Raymond Sapoen.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Suriname akan menggelar pemilihan presiden, siapa sangka salah satu kandidatnya adalah pria berdarah Jawa bernama Raymond Sapoen yang kini menjabat Menteri Perdagangan dan Industri Suriname.

Pria 48 tahun ini merupakan generasi kedua dari imigran asal Jawa yang awal abad 20 dikirim Kolonial Belanda menggarap perkebunan di Suriname. Kakeknya bernama Sapoen dari Desa Kanding Banyumas dikirim ke masuk Suriname tahun 1928.

Selain Sapoen, ada lima calon lain yang akan melawan presiden petahana Desi Bouterse yang menguasai mayoritas parlemen. Dalam sambutan di hadapan konstituen, pria yang memiliki leluhur asal Banyumas, Jawa Tengah, ini mengaku tidak takut bersaing.

“Apa anda semua siap untuk mengambil alih kekuasaan pada 26 Mei mendatang? Saya merasa terhormat mendapat kepercayaan ini. Kita mungkin pernah kalah di masa lalu, tapi kita terbukti bisa bersatu sampai sekarang,” ujar Sapoen.

Sapoen mengawali karir politiknya dari profesi pengacara, lantas dia bergabung ke Partai Demokrasi Nasional (NDP).

Tak berapa lama, politikus asal Jawa Paul Somohardjo mengajaknya bergabung ke Partai Pendawa Lima, yang banyak mengincar suara pemilih Jawa. Belakangan Sapoen menjadi petinggi koalisi partai Jawa Pertjaja Luhur.

Berkat kendaraan politik tersebut, Sapoen masuk ke pemerintahan Presiden Jules Wijdenbosch. Diawali sebagai penasehat hukum Departemen Perecanaan Pembangunan Suriname pada 1996, disusul menjadi Wakil Menteri Pendidikan tiga tahun berikutnya.

Tidak hanya mengincar suara etnis Jawa yang banyak mendiami Distrik Nickerie, Saramacca, Wanica, atau Commewijne, Sapoen juga memperebutkan dukungan etnis minoritas peranakan China atau warga kreol.

Dokumen yang dilansir situs Kluban.net mengungkapkan, sekitar tahun 1928 ada lebih dari 30 ribu penduduk Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dikirim ke Suriname.

Kini di Suriname ada sekitar 500 jiwa penduduknya berdarah Jawa. Banyak pula yang sukses sebagai poliitisi, seperti Paul Somohardjo. Paul menjadi satu-satunya keturunan etnis Jawa yang berhasil menjadi Ketua Parlemen.

Ada empat orang keturunan Jawa dalam kabinet saat ini yang menjabat sebagai Menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri Soewarto Moestadja, Menteri Tenaga Kerja Michael Miskin, Menteri Pertanian Hendrik Setrowidjojo dan Menteri Perdagangan – Industri Raymond Sapoen.

Sapoen yang lahir pada 25 Oktober 1967 ini sangat aktif dalam politik di Suriname.

Dia pernah menjadi anggota parlemen, menjabat di kementerian pendidikan dan kebudayaan, saat ini menjabat Menteri Perdagangan dan Industri.

capres-suriname

Menurut arsip Belanda Gahetna, ada dua nama Sapoen ketika jaman penjajahan dulu yang diberangkatkan ke Suriname, yaitu Sapoen dari Desa Kanding Banyumas dan Sapoen dari Desa Kedungwuluh Purbalingga.

Namun dari foto arsip Belanda tersebut nama Sapoen dari Desa Kanding, Somagede, Banyumas dianggap paling mirip sebagai kakek dari Raymond Sapoen.

Perlu diketahui keturunan jawa di Suriname tergolong sebagai etnis minoritas yaitu 15-20 persen dari total penduduk Suriname. Namun, bukan berarti tokoh Jawa Suriname tidak bisa aktif dalam dunia politik.

Warga keturunan Jawa ini memiliki beberapa Partai Politik, diantaranya Partai KTPI (Kerukunan Tulada Pranatan Inggil), Partai Pertjajah Luhur dan Partai Pendawa Lima.(nov)

Share
Leave a comment