Tak Terkecuali Wanita, Guru Di Pakistan Dipersenjatai

Guru wanita dipesenjatai di Pakistan.(afp)
Guru wanita dipesenjatai di Pakistan.(afp)

TRANSINDONSIA.CO – Menyusul pembantaian yang terjadi disebuah sekolah bulan lalu, guru-guru di barat laut Pakistan dipersenjatai, demikian rilis yang disiarkan pihak keamanan Pakistan kepada Media.

“Mereka dilatih menggunakan senjata api, kemudian sekolah akan menyimpan senjata api yang sewaktu-waktu dapat digunakan apabila terjadi gangguan keamanan,” pejabat keamanan menambahkan.

Daerah Barat laut, Pesawar dan sekitarnya berbatasan dengan Afganistan, sering terjadi aksi teror. Bulan lalu sebuah sekolah diserang kelompok Taliban yang menewaskan 150 orang, 132 diantaranya murid sekolah.

“Tidak diwajibkan bagi guru untuk membawa senjata, tetapi bagi mereka yang ingin mempersenjatai diri akan diberikan izin,” ujar Atif Khan, Menteri pendidikan Provinsi Barat Laut Khyber Pakthunkha.

Menteri Informasi Provinsi Mushtaq Ghani menegaskan keputusan memberi izin guru membawa senjata, karena Polisi dianggap belum mampu melindungi mereka dari serangan teroris.

“Jumlah polisi di provinsi tidak cukup untuk menjaga 35.000 sekolah, perguruan tinggi dan universitas, itulah sebabnya kami mengizinkan guru untuk membawa senjata api,” kata Ghani.

Pihak berwenang mulai melatih guru dalam bagaimana menggunakan senjata pekan lalu gelombang pertama dari guru perempuan mulai diberi pelatihan menggunakan senjata api.

Malik Khalid Khan, presiden Asosiasi Guru Sekolah Swasta, menentang langkah untuk mempersenjatai para guru.

“Bagaimana mungkin untuk mengajar siswa di kelas memegang pistol di satu tangan dan pena di lain?,” Kata Khan.

“Ini bukan tugas kita, tugas kita adalah untuk mengajar. Seorang guru memegang pistol di kelas akan sangat negatif terhadap murid-muridnya,” kata Khan.

Khan juga mendesak pemerintah agar menambah personil polisi untuk menjaga keamanan sekolah-sekolah diperbatasan Pakistan yang acap menjadi sasaran teroris.(afp/fen)

Share
Leave a comment