167.607 Penderita ISPA Di Medan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat selama tahun 2014, sebanyak 167.607 warga kota itu menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Usma Polita Nasution, Senin (29/12/2014), mengatakan ISPA tetap merupakan penyakit yang mendominasi setiap tahun karena memang iklim di daerah itu tergolong lembab.

“Selain itu, pola hidup masyarakat, serta pola makan yang tidak baik menyebabkan daya tahan tubuh tidak bagus, sehingga ISPA cepat menyerang. Tidak heran ISPA merupakan penyakit yang menempati peringkat pertama,” katanya.

Ia menjelaskan, total kasus ISPA selama tahun 2014 mencapai sekitar 167.607 kasus, disusul peringkat kedua penyakit tekanan darah tinggi sebanyak 41.600 kasus dan di posisi ketiga penyakit pada otot dan jaringan pengikat sebanyak 32.072 kasus.

“Sebagai upaya menekan kasus, kita selalu menggencarkan promosi dan pencegahan, dengan memberi sosialisasi kepada masyarakat, untuk selalu hidup sehat,” katanya.

Selain ISPA, hipertensi, dan penyakit pada otot dan jaringan pengikat, penyakit lain yang masuk 10 besar terbanyak diderita warga Medan adalah diare, kulit dan infeksi, kulit alergi, penyakit pulpa dan jaringan apikal (gigi), tonsolitis (amandel), ginggivitis dan penyakit periodontal.

Tahun 2014, lanjut dia, penyakit pada organ tubuh bagian atas cukup mendominasi, seperti penyakit amandel yang tahun sebelumnya tidak masuk 10 besar penyakit mendominasi.

“Untuk itu, warga harus menjaga lebih baik kebersihan mulut dan tenggorokan. selain itu, jika sakit periksakan ke pelayanan kesehatan terdekat, jangan suka mendiagnosa sendiri tentang penyakitnya,” kata dia.

Pengamat Kesehatan Kota Medan, Umar Zein, mengatakan penyakit ISPA memang dari dulu merupakan penyakit tertinggi di Kota Medan karena dipengaruhi oleh kualitas udara.

“Saluran pernapasan manusia gampang terpengaruh udara. Selain ISPA, penyakit kulit juga gampang dipengaruhi udara. Jadi kasus ISPA tertinggi bukan hal yang baru,” katanya.

Menurut dia, dapat tidaknya seseorang terkena ISPA tergantung daya tahan tubuh, untuk itu masyarakat diimbau menghindari kontak langsung dengan cuaca yang panas atau dingin maupun terhadap perubahan cuaca.

“Bagi orang tertentu, minuman dingin seperti minum es meyebabkan mudah alergi yang dapat menyebabkan infeksi sekunder,” katanya.

Agar daya tahan tubuh tetap baik, lanjut dia, warga diimbau agar selalu mengonsumsi buah-buahan seperti tomat atau wortel sebagai antioksidan atau zat yang menetralisir racun.

“Tomat dan wortel baik dikonsumsi sebagai antioksidan. Buah ini, jika berlebihan tidak ada masalah karena tubuh manusia memerlukan antioksidan,” katanya.(ant/don)

Share
Leave a comment