Gembong Perampok Tewas Ditembak

       Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Berupaya melarikan diri saat disergap, residivis kasus perampokan ditembak mati petugas Polsek Metro Cipayung, Selasa (25/11/2014) malam.  Tersangka Adim, 42 tahun, terpaksa mendapatkan tindakan tegas petugas atas upayanya kabur dari sergapan. Meski sudah dilarikan ke RS Polri untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawa tersangka tak bisa diselamatkan.

Kapolsek Metro Cipayung, Kompol Cecep Subagia menjelaskan, tindakan tegas yang diambil anggota berawal dari upaya penangkapan pelaku. Polisi sudah mengintai gerak-gerik pelaku dan menyergapnya di rumah kontrakan di Jalan Beringin RT 01/04 Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

“Pelaku sudah menjadi target operasi petugas atas aksi perampokan yang dilakukan selama ini. Ia puluhan kali beraksi di berbagai wilayah dan Jakarta Timur dan sekitarnya,” kata Kapolsek Jumat (28/11/2014).

Kala itu, pelaku yang sudah diamankan langsung dibawa pakai mobil oleh buser Polsek Metro Cipayung. Namun di perjalanan, pelaku mengaku kebelet dan mau buang air kecil.

“Saat itu, pelaku meminta untuk mengendurkan jeratan borgolnya,” ujar Cecep.

Tak disangka, pelaku berupaya melarikan diri. Tembakan peringatan pun diberikan petugas, akan tetapi tetap tak diindahkan Adim. Hingga akhirnya petugas mengarahkan pistolnya ke kaki korban.  “Meski tiga kali tembakan peringatan sudah diberikan dan kakinya tertembak, pelaku masih terus berupaya kabur. Dari situ, kami memberikan tindakan tegas,” ungkap Kapolsek.

Setelah pelaku tertembak, polisi mencoba menyelamatkan nyawanya dengan membawa ke rumah sakit. Namun, karena kehabisan darah, nyawa pelaku tak dapat tertolong dan Adim menghembuskan nafas terakhirnya.

Ditambahkan Kanit Reskrim Polsek Metro Cipayung, AKP Entong Raharja, dalam setiap aksi kejahatannya, pelaku bersama dua orang. Mereka mengincar mobil yang sedang diparkir di pinggir jalan, rumah dan lainnya.

“Ia juga pernah merampok dan melukai sopirnya,” ujar Kanit. Selain mobil, pelaku juga mencuri sepeda motor yang terparkir sembarangan.

Dari hasil curian, pelaku menghubungi penadah lalu menjual barang tersebut ke daerah dengan kisaran harga Rp1,5 juta sampai dengan Rp3 juta rupiah. “Kalau mobil biasanya dijual Rp10 sampai Rp15 juta,” tambah Kanit.

Dipaparkan Kanit, catatan kriminal Adim sendiri sudah tak terhitung. Di wilayah Polsek Metro Cipayung, pelaku sudah masuk sebanyak empat kali. Sedang di Polsek Metro Ciracas, pelaku sudah merasakan dinginnya ruang tahanan tiga kali keluar masuk.

“Beberapa Polsek lain juga mengaku sudah beberapa kali penjaranya dimasukin pelaku dengan kasus yang sama yaitu pencurian dan perampokan,” ungkap Kanit.

Petugas menemukan sejumlah alat untuk melakukan kejahatan yakni lima buah kunci leter T, tiga motor, satu mobil pick up Mitsubishi dan sebuah penggaris untuk nyongkel mobil.

“Kami masih memburu rekan-rekan pelaku yang menjadi anggotanya,”  ujar AKP Entong Raharja.(min)

Share
Leave a comment