Riau Fasilitasi Investor Baru

       Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menjanjikan kemudahan perizinan dan infrastruktur bagi calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Provinsi Riau.

“Kami sangat terbuka, dan tidak akan menyekat-nyekatkan. Investor itu kan membawa uang, tidak mungkin kami halangi,” kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Rabu (1/10/2014).

Ia mengatakan Pemerintah Riau membuka diri bagi investor swasta untuk mengembangkan perekonomian daerah dengan menanamkan modalnya di seluruh sektor industri yang ada.

Ia berjanji bahwa pemerintah daerah akan memfasilitasi investor dengan memberikan kemudahan perizinan dan penyediaan infrastruktur yang memadai.

Hambatan kepastian lahan diakuinya juga bukan menjadi kendala lagi karena revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau tinggal sedikit lagi pembahasannya selesai untuk mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dan DPR RI.

Ia menilai kehadiran investor sangat dibutukan untuk memacu pembangunan daerah karena ia menyadari hal itu bisa melengkapi pembangunan melalui dana yang dialokasikan dari APBD dan APBN.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau, Irhas Irfan, mengatakan Riau membutuhkan bantuan investor khususnya dari sumber daya manusianya, untuk mengelola sumber daya alam yang sangat melimpah, baik dari sektor pertambangan minyak dan gas hingga perkebunan.

“Kami terus membanggakan potensi yang dimiliki Riau, tetapi tidak mewujudkannya menjadi peluang untuk investasi. Pada akhirnya, potensi itu tidak tergarap dengan baik,” katanya.

Berdasarkan data BPMPD Riau, nilai penanaman modal asing (PMA) hingga triwulan III tahun ini telah mencapai 946,05 juta dolar AS, atau setara dengan Rp9,93 triliun. Investasi PMA berkontribusi sekitar 68,15 persen dari total realisasi investasi senilai Rp14,57 triliun. Meski begitu, realisasi PMA pada kuartal kedua turun menjadi Rp3,43 triliun, dari sebelumnya yang mencapai Rp6,49 triliun.

Sedangkan, nilai investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp4,64 triliun. Mayoritas PMDN dilakukan pada kuartal kedua tahun ini, yakni mencapai Rp3,94 triliun, naik dibandingkan kuartal pertama yang mencapai Rp696,6 miliar.

“Riau sudah memiliki dua kawasan industri, yakni Kawasan Industri Dumai dan Kawasan Industri Tanjung Buton yang bisa ditawarkan kepada calon investor. Meski begitu, ini masih sedikit dibandingkan dengan daerah di Jawa, seperti di Jawa Tengah saja sudah punya tujuh kawasan industri yang beroperasi,” ujarnya.(ant/ful)

Share
Leave a comment