70 Persen Pasien BPHI Makkah dari Mina Alami Gangguan Pernafasan

 Media Center Haji Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di daerah kerja (Daker) Makkah, Arab Saudi.(Kemenag)
Media Center Haji Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di daerah kerja (Daker) Makkah, Arab Saudi.(Kemenag)

TRANSINDONESIA.CO – BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) Makkah terus menerima pasien yang dirujuk dari BPHI Mina sampai Selasa siang (7/10/2014) sudah ada 84 pasien.

Sebagian besar pasien (sekitar 70 persen) dari Mina menderita penyakit gangguan pernafasan, seperti penyakit paru kronis, pneumonia dan asma, kata Kepala BPHI Makkah dr Agus Widyatmoko, SpPD, pada MCH, di BPH Makkah, Selasa (7/10/2014).

Pola penyakit pasien dari Mina berbeda dengan pasien dari Arafah. Pasien dari Arafah sebagian besar didiagnosa karena dehidrasi sebanyak 47 pasien, sedangkan di Mina, karena gangguan pernafasan.

Faktor pencetus penyakit yang berkaitan dengan penyakit gangguan pernafasan antara lain: paparan debu dari karpet yang dipakai untuk alas para jamaah haji dan kelelahan setelah melakukan aktivitas lempar jumrah di siang hari.

”Apabila jamaah haji  sudah mempunyai riwayat penyakit gangguan pernafasan, maka bila kecapekan, terkena paparan debu dan karpet akan mudah kambuh,” kata dr Agus.

Usia pasien dari Mina bervariasi, selain lansia juga ada pasien yang berusia produktif (40-50 tahun). Sampai saat ini jumlah pasien yang masih dirawat inap di BPHI Makkah ada 152 orang, sedang yang dirujuk ke RS Arab Saudi ada 19 orang.

Pasien yang dirujuk ke RSAS karena kondisinya sudah berat. ”Pasien dari Arafah yang dirujuk ke RSAS karena dehidrasi sangat berat sehingga perlu penanganan yang lebih intensif,” papar Agus.

”Sedangkan pasien dari Mina yang dirujuk ke RSAS karena infeksi cukup berat, sehingga perlu alat bantu pernafasan,” jelas Agus.(rol/fen).

Share
Leave a comment