Siapapun yang Dilahirkan dan Melahirkan Harus Dapat Jaminan Kesehatan

Presiden SBY dan Ibu Ani menyapa pasien anak-anak, usai meresmikan meresmikan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) di RSCM Kiara, Jakarta, Selasa (9/9/2014).(pri)
Presiden SBY dan Ibu Ani menyapa pasien anak-anak, usai meresmikan meresmikan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) di RSCM Kiara, Jakarta, Selasa (9/9/2014).(pri)

TRANSINDONESIA.CO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara, Jakarta, Selasa (9/9/2014).

PKIA akan menjadi pusat kesehatan ibu dan anak yang representatif dan berkualitas serta memberikan pelayanan yang baik.

“Hari ini kita ingin agar ke depan, siapapun yang dilahirkan dan melahirkan di negeri ini memiliki jaminan dan kesempatan yang lebih baik,” kata Presiden SBY dalam sambutannya. Dengan dibangunnya PKIA, SBY berharap pelayanan RSCM kepada masyarakat menjadi lebih baik, lebih mudah, lebih cepat, dan tentu dengan biaya yang lebih terjangkau.

Pembangunan PKIA RSCM Kiara ini adalah salah satu perwujudan dari pembangunan. Sejak merdeka tahun 1945, para pemimpin bangsa yang terdahulu, sekarang, dan masa depan, akan terus melangsungkan pembangunan. “Pembangunan adalah proses jangka panjang. Meski setiap pemimpin ingin berbuat yang terbaik dan sebanyak mungkin untuk rakyat, tetapi mewujudkan masyarakat yang maju, damai, adil, dan makmur sekali lagi adalah proses yang panjang,” SBY menjelaskan.

Strategi besar dan dasar politik Indonesia, ujar Presiden SBY, adalah pembangunan yang berorientasi pada manusia. Ada tiga esensi dasar dari pembangunan, yakni manusia yang sehat jasmani dan rohani, manusia yang cerdas dan berpengetahuan, serta manusia yang memiliki penghasilan yang layak.

“Itulah kualitas hidup yang hendak kita terus tingkatkan melalui pembangunan bangsa,” ujar SBY.

SBY mengajak bersykur karena sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, maka infrastruktur dan jumlah tenaga medis dapat ditingkatkan secara signifikan. Dalam kesempatan ini, Presiden SBY juga membahas dokumen hasil Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Post- 2015, dimana SBY menjadi co-chair. Dokumen menyebutkan bahwa poin ke 4 (menurunkan angka kematian anak) dan 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dalam MDGs akan dipertahankan dan diperluas.

“Relevan kita menetapkan kesehatan ibu dan anak, mengurangi kematian balita, mengurangi kematian ibu saat melahirkan dan kematian anak saat dilahirkan dan semua yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak itu tetap relevan dan sejalan dengan yang dipikirkan masyarakat sedunia,” SBY menambahkan.

Menurut Direktur Utama RSCM C.H. Soejono, RSCM Kiara diproyeksikan menjadi pusat pengembangan pelayanan bayi yang lahir dengan berat badan rendah, dan menekan risiko bayi tumbuh dengan kualitas rendah. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2010-2014 mengenai penurunan angka kematian bayi, balita, dan ibu melahirkan.

Usai memberikan sambutan dan meresmikan, SBY dan Ibu Ani meninjau fasilitas PKIA. Presiden dan Ibu Negara juga mengunjungi pasien anak-anak thalessemia yang sedang melakukan transfusi darah. Mendampingi Presiden dalam acara ini Mesesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Menkes Nafsiah Mboi.(pri/sof)

Share
Leave a comment