Sekolah di Inggris Jadi Korban Islamophobia

Aksi-aksi Islamophobia di AS yang direkam media
Aksi-aksi Islamophobia di AS yang direkam media

TRANSINDONESIA.CO –  Sebuah sekolah Islam di Inggris menjadi korban kebencian warga, setelah lembaga pengawas pendidikan Inggris, Ofsted, menemukan beberapa buku tentang hukum rajam. Ofsted menyebutkan, terdapat buku berisi pandangan fundamentalis di Perpustakaan Sekolah Dasar Olive Tree di Luton.

Lebih lanjut Ofsted mengatakan, konsep fundamentalis tak bisa diterima oleh masyarakat Inggris. Setelah mengunjungi SD Olive Tree pada bulan Mei, Ofsted menganggap sekolah itu tak sesuai dengan nilai dalam masyarakat Inggris. Meski begitu, Kepala SD, Farasat Latif, menolak temuan Ofsted tersebut.

Inggris sendiri termasuk negara dengan jumlah Islamophobia tertinggi. Melansir BBC, Selasa (26/8/2014), sebuah laporan menambahkan, para pemimpin senior tak bisa menjamin keseimbangan pandangan tentang dunia. Sehingga dalam beberapa buku di sekolah itu, hukum rajam dan memukul, dianggap hukuman sesuai.

Latif menjelaskan, pihak sekolah hanya menjadi korban dari politik ekstrim ketidaktahuan Michael Gove tentang Islam yang dibencinya. Menurutnya, banyak Muslim akan merasa terasing di negara Islamophobia.

“Kami merupakan sekolah kecil dengan 65 anak-anak, dan mendapat nilai ujian nasional 100 persen pada tahun lalu. Kami ikut serta dalam berbagai kegiatan amal, seperti lembaga amal Dr Barnados, walau itu bukan termasuk kegiatan amal Muslim,” ujarnya. Ia menambahkan, pihak sekolah sedang mempertimbangkan pengambilan tindakan hukum terhadap laporan tersebut.(bbc/fen)

Share
Leave a comment