Penghasilan Kelompok Teroris ISIS Capai $3 Juta Perhari

Abu Musab Yordania Al-Zarkawi.(ap)
Abu Musab Yordania Al-Zarkawi.(ap)

TRANSINDONESIA.CO  – ISIS, sebuah organisasi terlarang, diduga mempunyai penghasilan lebih dari $ 3juta per hari, hasil tersebut didapat penjualan minyak mentah seludupan, perdagangan manusia, pemerasan dan tindakan kriminal lainnya.Demikian menurut intelijen AS dan para ahli.

Sumber keuangan kelompok ISIS, melebihi sumber kelompok terorist lainnya, hal ini telah dikaji oleh para ahli keuangan .Besarnya sumber keuangan kelompok terorois ini, membuat kekhawatiran dipihak AS.

Sampai saat ini belum ada bukti kelompok ini akan melakukan serangan terhadap Amerika Serikat, namun mengingat sumber keuangan yang melimpah, kekhawatiran itu tetap ada.

Kelompok yang menamakan diri ISIS ini telah mencaplok sebahagian besar daerah Suriah dan Irak, mengontrol 11 ladang minyak dikedua negara tesebut. Mereka leluasa menjual minyak kepada para penyeludup, yang bermain mata dengan beberapa pejabat pemerintah disana.

Intelijen AS mencurigai keterlibatan pejabat di Irak dan Suriah dalam aksi penyeludupan minyak mentah ini, minyak umumnya diangkut dengantruk tanki, menurut para analisis.

“Banyak dana yang dihasilkan dalam kasus ini” ujar Danise Natali , seorang pejabat AS yg saat ini menjadi peneliti senior di National Depense University.

“Mereka telah berupaya untuk menutupi , tetapi dengan menyuap penjaga perbatasan barang seludupan dapat masuk dan keluar secara leluasa,” tambahnya

Minyak hasil rampasan dijual dengan harga murah 25 sampai 60 dollar dibawah harga pasar yang kini mencapai $ 100 barelnya, dari hasil penjualan minyak ini ISIS mendapat penghasilan 3 juta dollar AS setiap harinya.demikain ujar Luay Al-Khatib, seorang peneliti tamu dari Brookings Insitution  Doha Center di Qatar.

Kelompok ini juga telah menerima uang dari hasil penyeludupan barang-barang antik dari Irak dan jutaan dollar dari penyeludupan dan perdagangan manusia yang dijual untuk dijadikan budak seks.

Pendapatan lainnya berasal dari uang pemerasan atau uang tebusan dari sandera yang diculik bahkan pencurian,perampokan langsung yang dilakukan di kota-kota di Irak.

“Penggalangan dana ini mirip dengan penggalangan dana organisasi Mafia, teroganisir dengan baik, sistimatis melalui intimidasi dan kekerasan. Bahkan sebelum merebut Mosul, kelompok ini mengutip “Pajak” pada setiap kegiatan ekonomi” ujar seorang peneliti hubungan luar negri AS.

“Untuk daerah Mosul saja ,kelompok ini bisa meraup 8 juta dollar AS perbulannya ” tambahnya.

Musim semi ini, empat wartawan Prancis dan dua wartawan Spayol diculik ISIS ,kemudian dibebaskan setelah membayar uang tebusan.

Kelompok teroris yang menamakan ISIS dengan kedok akan mendirikan negara “Dauliyah Islamiah” ini telah berhasil merebut sebagian daerah Suriah dan Irak bagian Utara dan mendapatkan penghasilan dari daerah rampasan tersebut.

Para pengamat mengatakan , leluasanya kelompok ini melakukan kejahatan tak lepas dari longgarnya pengawasan di perbatasan Irak dan Turki semenjak kejatuhan rezim Saddam Husein pada tahun 2003.

ISIS adalah penerus perjuangan kelompok Al-Qaeda di Irak, yang didirikan oleh Abu Musab Yordania Al-Zarkawi. Kelompok ini bersekutu dengan kelompok  Nusra Front yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yang merupakan pemain kunci dalam upaya menjatuhkan presiden Bashar Al-Assad

Ketergantungan kelompok ini pada minyak sebagai sumber utama pendapatan dapat dicegah dengan serangan udara Amerika Serikat, kata pejabat AS , namun sejauh ini belum ada keputusan yang disepakati.(ap/fen)

Share
Leave a comment