Wawan Nyesal dan Nangis Gunakan Nama Atut

Tubagus Chaeri Wardana (Wawan).(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Sambil terisak, terdakwa perkara dugaan suap terkait pengurusan perkara sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK) Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) mengatakan kesalahan terbesarnya adalah menggunakan nama kakak kandungnya, Ratu Atut Chosiyah yang juga Gubernur Banten.

“Kesalahan yang paling tidak saya sadari dan paling besar adalah pemberian uang Rp 1 miliar adalah atas nama kakak saya Ratu Atut. Bahkan saya mengatakan ke Amir Hamzah, uang Rp1 miliar itu sudah disetujui kakak saya,” ujar Wawan sambil terisak saat membacakan pledoi (nota pembelaan) pribadinya dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Menurut Wawan, akibat catut nama yang dilakukannya mengakibatkan Atut turut terlibat dalam perkara dugaan suap tersebut.

Wawan menegaskan, tidak ada perintah dari Atut mengenai pemberian bantuan uang Rp1 miliar kepada Amir Hamzah selaku calon bupati Lebak yang ketika itu tengah berperkara di MK.

“Ratu Atut bahkan meminta saya biarkan urusan uang Rp1 miliar,” kata Wawan.

Sebelumnya, ketika bersaksi dalam sidang untuk terdakwa Susi Tur Andayani, Wawan mengaku terpaksa memberikan uang Rp 1 miliar untuk membantu Amir Hamzah dalam pengurusan perkara sengketa pilkada Lebak di MK. Dengan tujuan, menyuap eks Ketua MK, Akil Mochtar.

“Bu Susi perlihatkan pesan singkat ke saya, katanya, ‘Pak Akil marah, nih’. Saya kaget, kok Bu Susi komunikasi ke Pak Akil?” ujar Wawan ketika bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Kemudian, Wawan mengaku memberikan bantuan uang sebesar Rp1 miliar dari permintaan bantuan Amir sebesar Rp2 miliar.

Tetapi, kepada majelis hakim, Wawan mengaku menggunakan nama kakaknya Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah telah menyetujui pemberian bantuan tersebut.

“Saya sampaikan ini (bantuan) sudah persetujuan Bu Atut karena dia (Amir) minta Rp2 miliar tetapi saya kasih Rp 1 miliar agar tidak dimintai terus,” tegas Wawan.(sp/fer)