Bayi kembar siam Rahma Maulida dan Nurul Maulida, putri pasangan Yuda Winarno (22) dan Sika Jayati (22) asal Banyuwangi, sedang digendong Nina Soekarwo, istri Gubernur Jawa Timur Soekarwo di RS dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Bayi kembar siam dempet dada dan perut jenis kelamin perempuan berusia 16 bulan asal Banyuwangi, Jawa Timur, yakni Nurul dan Rahma menjalani operasi katerisasi jantung di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr. Soetomo Surabaya, pagi ini Rabu (4/6/2014).
Ketua Tim Dokter Bayi Kembar Siam RSUD dr. Soetomo Surabaya, dr. Agus Harianto, Selasa, mengatakan operasi katerisasi jantung ini dilakukan utuk menganalisa struktur anatomi jantung dan pembuluh darahnya.
“Namun jika terjadi kondisi darurat dalam operasi katerisasi tersebut, tim dokter akan langsung mengambil langkah operasi pemisahan untuk menyelamatkan nyawa kedua bayi,” katanya.
Menurut dia, pada Selasa (3/6/2014), bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Banyuwangi dibawa ke GBPT RSUD Soetomo. Sebanyak 50 tim dokter kembar siam menggelar gladi bersih untuk operasi katerisasi jantung Rahma-Nurul pada Rabu (4/6/2014) besok.
Ia mengatakan dari hasil katerisasi jantung inilah tim dokter bayi kembar siam akan mempelajari bagaimana nantinya teknis dalam operasi pemisahan bayi kembar siam.
Dari hasil diagnosis tim dokter kembar siam sendiri, kata dia, sepasang bayi kembar siam Nurul dan Rahma memiliki kelainan jantung kompleks yakni penyempitan aorta jantung.
Selain itu, lanjut dia, pembuluh darah yang tidak beraturan pada jantung serta lubang pada pembuluh darah di jantung.
Rahma dan Nurul sendiri sudah 1 tahun ini menjalani perawatan di RSUD Soetomo untuk menanti operasi pemisahan. Bayi kembar siam ini merupakan putri dari pasangan Yudha Winarno dan Sika Jayanti asal banyuwangi.
Jelang operasi katerisasi jantung pada sepasang bayinya, ibu bayi kembar siam Nurul dan Rahma, Sika Jayanti mengaku hanya bisa pasrah.(ant/ats)