Swiss akan Buka Museum Charlie Chaplin di Jenewa

Charlie ChaplinChaplin menghabiskan 25 tahun terakhir masa hidupnya di kawasan Swiss Riviera di kota Jenewa (dok).

TRANSINDONESIA.CO – Keluarga Chaplin dan para investor akan mengubah rumah tua dan properti Chaplin di pinggir danau Jenewa menjadi sebuah kompleks museum.

Sejarah tentang Charlie Chaplin akan bisa dikenang di atas pesisir Danau Jenewa, di mana generasi masa depan bisa berkenalan dengan salah satu bintang komedi layar perak terpopuler itu.

Chaplin menghabiskan 25 tahun terakhir masa hidupnya di kediaman seluas 14 hektar di kawasan Swiss Riviera, di mana ia tinggal bersama keluarganya dan beraktivitas tanpa menarik perhatian publik. Ia meninggal di rumah yang dibangun pada abad ke-18 itu pada Hari Natal tahun 1977.

Kini setelah perencanaan selama 14 tahun, keluarga Chaplin, investor dan para pendukungnya siap mengubah rumah tua dan properti di sekitarnya itu menjadi sebuah kompleks museum.

Rumah itu, yang memiliki halaman berumput hijau dan pemandangan danau dan pegunungan Alpen, akan dirombak menjadi seperti ketika ditinggali Chaplin. Proyek itu juga akan membangun sebuah gedung besar baru berisi reka ulang latar belakang film-film Chaplin.

Chaplin ikut mendirikan perusahaan United Artists tahun 1919 dan populer pada masa film bisu lewat film-film seperti “City Lights” tahun 1931 dan “Modern Times” tahun 1936. Ia pindah ke Swiss ketika berusia 60an tahun setelah dituduh menjadi pendukung komunisme di Amerika tahun 1950an.(voa/fen)

Share
Leave a comment