2 Orang Tersangka Proyek Saluran Air DKI Jakarta

Kantor Kejari Jakarta Timur.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Setelah kasus korupsi Transjakarta karatan dan kasus korupsi proyek hutan di Ujung Menteng, kini kasus dugaan korupsi dilingkungan Pemda DKI Jakarta diungkap Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Dua tersngka, IS dan MS, dari pihak swasta ditetapkan sebagai tersangka dalam proyek normalisasi saluran air di Duren Sawit, Jakarta Timur.

“Kajari hari ini menetap tersangka dua tersangka, kalau kemarin korupsi proyek hutan kota di Ujung Menteng sekarang kasus proyek korupsi di Sudin Tata Air dalam pembangunan normalisasi saluran air Rw 13, Pondok Kelapa dan saluran air di I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Duren Sawit,” ujar Asep Sontani, Kasie Intel Kejari Jakarta Timur dalam konprensi pers di kantornya, Jumat (30/5/2014).

Ditempat yang sama, Silvia Desty Rosalina,Kasie Pidsus Kejari Jakarta Timur mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini. Hasil penyidikan tak menutup kemungkinan akan mengarah ke salah satu pejabat aktif lain di Sudin Tata Air.

“Tidak menutup kemungkinan bisa ke arah sana,. Untuk Kasudin statusnya masih terperiksa sebagai saksi,” jelas Silvia.

Asep menjelaskan, dalam proyek pembangunan normalisasi saluran air Rw 13, Pondok Kelapa dan saluran air di I Gusti Ngurah Rai terdapat ketidakkesesuaian pengerjaan dengan rancangan anggaran proyek tahun 2013.

“Sudah 12 saksi yang diperiksa. Ditemukan pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi seperti lantai saluran yang seharusnya dari beton, hanya dibuat dari rangka dengan satu besi saja.”

Menurut Asep, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kerugiaan negara mencapai Rp 650 juta. “Dua alat bukti yang kuat dalam proyek tersebut sudah dipegang,” tuturnya.

Asep merinci, pada pengerjaan proyek normalisasi saluran di Jalan RW 13, Kelurahan Duren Sawit negara dirugikan sekitar 275 juta dari total anggaran sebesar Rp1,4 miliar. Sementara proyek di I Gusti Ngurah Rai dengan anggaran sebesar Rp925 juta negara dirugikan sekitar Rp375 juta.(pi/dam)