Pasar Senen, Saksi Sejarah Indonesia

Pasar Senen, Saksi Sejarah IndonesiaPasar Senen tempo dulu.(ist)

 

 

TRANSINDONESIA.CO – Pasar Senen dibangun 30 Agustus 1735 oleh tuan tanah yang juga seorang arsitek bernama Yustinus Vinck. Awalnya pasar ini hanya dibuka pada hari Senin. Itu sebabnya disebut Pasir Snees atau belakangan menjadi Pasar Senen. Perkembangannya pasar ini semakin ramai hingga akhirnya hingga kini dibuka setiap hari.

Pada Sabtu (26/4/2014), selama 279 tahun berdiri, kawasan Pasar Senen menyimpan banyak sejarah. Di era kemerdekaan, Pasar Senen merupakan lokasi berkumpulnya para intelektual muda dan beberapa pemimpin pergerakan Indonesia merdeka. Di zaman Jepang hingga tahun 1950, pasar ini juga menjadi favorit para seniman era Pujangga Baru.

Kawasan Pasar Senen semakin populer di era Gubernur Ali Sadikin. Bang Ali mencanangkan pembangunan proyek Senen yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar, yang merupakan lokasi parkir pertama yang ada di Jakarta.

Sayangnya sekitar tahun 1974, tepatnya tanggal 15 Januari, meletus peristiwa malari atau malapetaka 15 Januari. Mahasiswa yang emosi dengan kebijakan pemerintah yang lebih pro pihak asing mengamuk. Dua blok Pasar Senen turut menjadi sasaran. Kawasan ini pun sebagian ludes terbakar.

Sejak kerusuhan tahun 1998, pamor Pasar Senen pun makin meredup. Namun meskipun terus diserbu ratusan mal, Pasar Senen ternyata tetap memiliki tempat di hati sejumlah warga Jakarta.

Kemarin, wajah Pasar Senen kembali berubah. Pasar yang sedianya akan direnovasi bulan Agustus mendatang mengalami kebakaran hebat. Hampir sebagian besar dari sekitar 3.000 kios dan los di pasar ini ludes terbakar. Pasar itu kini nyaris rata dengan tanah, namun kenangan akan pasar bersejarah ini tak akan pernah hilang untuk selamanya.(lp6/lin)

Share
Leave a comment